Konflik Rusia Vs Ukraina
Jika Masih Jadi Presiden AS, Trump Sebut akan Peringatkan Putin Tak Sembarangan Ucap Nuklir
Eks Presiden AS Trump mengatakan apa yang akan ia lakukan di tengah konflik Rusia vs Ukraina apabila dirinya masih menjabat sebagai presiden.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Sang narasumber memulai jawabannya dengan menyindir AS sebagai partner Rusia.
Seketika sejumlah host dan narasumber tertawa mendengar hal tersebut.
Narasumber itu kemudian menjelaskan bahwa New York akan musnah sepenuhnya hanya dengan satu roket nuklir Satan 2.
Seorang host lalu menimpali bahwa AS selalu takut akan roket milik Rusia.
Roket Satan 2 milik Rusia diketahui dapat menampung 10 hingga 15 hulu ledak.
Hal ini memungkinkan roket Satan 2 dapat menjatuhkan nuklir di sejumlah wilayah hanya dalam satu kali serang.
Kekuatan nuklir Satan 2 dipercaya mengandung 30 kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima, Jepang.
Berdasarkan sebuah simulator bom nuklir, apabila Satan 2 diledakkan di New York maka akan ada total 3,1 juta korban jiwa dan jutaan lainnya mengalami luka-luka.
Ahli senjata Dr Paul Craig Roberts menyampaikan, hanya dengan menggunakan enam roket tersebut, Rusia dapat memusnahkan seluruh wilayah di timur AS.
Politisi Ukraina Minta Putin Pakai Nuklir
Anggota parlemen Ukraina bernama Ilya Kiva (44) mengeluarkan statement kontroversial terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
Kiva sendiri telah dikeluarkan dari parlemen Ukraina setelah dicap sebagai pengkhianat karena mendukung invasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia.
Selain mendukung invasi, Kiva meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, pernyataan ini disampaikan oleh Kiva lewat akun Telegram miliknya.
"Ingat!!! Mereka takut dan segan hanya kepada kekuatan!!!" tulis Kiva.