Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ajarkan Materi Perang Ukraina pada Anak-Anak di Sekolah, Orangtua Murid Berang: Ini Konyol
Pemerintah Rusia dikabarkan telah memasukkan materi Perang Ukraina sebagai mata pelajaran di sekolah.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Para aktivis dan tokoh-tokoh yang pro Ukraina ini kini menjadi target teror dan vandalisme orang tak dikenal.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, teror yang dialami oleh para aktivis beragam.
Kasus paling ekstrem diketahui seorang jurnalis pro Ukraina menemukan sebuah potongan kepala babi di depan pintu rumahnya.
Babi tersebut tampak menggunakan sebuah wig rambut.
Ada juga tokoh yang menjadi korban vandalisme yakni pintu apartemen miliknya ditempeli stiker bertuliskan 'pengkhianat'.
Sementara itu, seorang aktivis politik bernama Darya Kheikinen menemukan tumpukan kotoran hewan di keset depan rumahnya.
Ditemukan juga beberapa kertas bertuliskan pengkhianat.
"Ini mungkin terjadi karena pernyataan saya yang anti perang dan oposisi," ungkap Kheikinen.
Kheikinen mengaku tidak tahu siapa orang di balik teror tersebut.
Alih-alih merasa takut, Kheikinen justru merasa terhibur.
"Bayangkan seseorang membawa karung berisi kotoran hewan naik tangga hingga ke lantai 11 dan melakukannya dua malam berturut-turut," ujar Kheikinen.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan tindakan represif untuk mengatasi berkembangnya sentimen anti-perang yang digaungkan warganya sendiri.
Ia menyerukan istilah 'pemurnian diri' untuk membersihkan negaranya dari siapa pun yang mempertanyakan keputusan pemerintah untuk menginvasi Ukraina.
Presiden 69 tahun tersebut bahkan menyebut warga Rusia yang anti-perang sebagai sampah dan pengkhianat negara.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (14/3/2022), Putin tampil di televisi sehari sebelumnya untuk mengecam warga Rusia yang tidak mendukungnya.