Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ajarkan Materi Perang Ukraina pada Anak-Anak di Sekolah, Orangtua Murid Berang: Ini Konyol

Pemerintah Rusia dikabarkan telah memasukkan materi Perang Ukraina sebagai mata pelajaran di sekolah.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Twitter/@holodmedia
Warga Rusia berfoto menirukan pose mayat di Bucha, Ukraina. Terbaru, Rusia masukkan materi perang Ukraina dalam pelajaran di sekolah, Minggu (24/4/2022). 

Penerbit buku teks besar Rusia dilaporkan menggunakan perangkat lunak pemeriksaan otomatis untuk mengedit referensi positif ke Ukraina dalam buku sekolahnya.

Menurut kementerian pendidikan Rusia, sejarah akan menjadi mata pelajaran wajib sejak kelas satu.

"Kami tidak akan pernah membiarkan (sejarah ditulis dengan catatan) bahwa kami memperlakukan negara lain, negara persaudaraan kami, Ukraina dan Belarus, dengan buruk,” kata menteri pendidikan Sergey Kravtsov.

"Kami akan melakukan segalanya dengan kekuatan kami sehingga memori sejarah tetap terjaga."

Ada tingkat oportunisme politik yang jelas dalam menggunakan anak sekolah untuk menyampaikan propaganda.

Saat Rusia mendeklarasikan kemenangan yang disengketakan di Mariupol minggu lalu, Andrei Turchak, kepala partai Rusia Bersatu yang berkuasa, langsung menuju ke sekolah lokal di kota itu.

"Kemenangan akan menjadi milik kita. Musuh akan dikalahkan, dan kehidupan damai di bumi ini akhirnya akan datang. Kita akan membebaskan wilayah ini dan membersihkannya dari setan fasis," ujar Turchak pada para siswa.

Tetapi ada juga tekanan baru pada guru, terutama untuk menyembunyikan perasaan anti-perang mereka dari siswa mereka.

"Saya tahu banyak guru yang menyembunyikan profil online mereka, mereka sangat berhati-hati berbicara tentang politik di sekolah," kata Maria, seorang guru di sebuah sekolah menengah di Voronezh.

Lyubov Zhiltsova, seorang guru matematika dan politikus dari Pskov, menghadapi pemeriksaan polisi minggu lalu untuk sebuah gambar di media sosial tentang dirinya yang memegang tanda yang mengatakan 'Tidak untuk perang'.

“Seluruh dunia telah terbalik bagi saya. Saya mempersiapkan acara untuk 9 Mei (Hari Kemenangan) setiap tahun, saya menulis naskah, saya berlatih. Dan sekarang bagaimana saya bisa membicarakannya dengan anak-anak?” kata Zhiltsova kepada Radio Svoboda.

"Saya tidak bisa tinggal diam."

Baca juga: Serbu Kantor Media di Ukraina, Tentara Rusia Ancam Jurnalis agar Sebarkan Berita Ini

Baca juga: Putin Klaim Menangkan Mariupol: AS Bantah, Respons Ukraina, hingga Muncul Temuan Kuburan Massal

Warga Rusia Pro-Ukraina Diteror

Tidak seluruh masyarakat Rusia setuju atau mendukung aksi Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina.

Sejumlah aktivis hingga jurnalis di Rusia berani menyatakan pendapat pro Ukraina yang berbeda dengan masyarakat mayoritas serta pemerintah.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainainvasiVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved