Konflik Rusia Vs Ukraina
Tak Ikut Walkout saat Rusia Bicara, Sri Mulyani Beri Tanggapan soal Aksi Protes di Pertemuan G20
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani menanggapi insiden walkout sejumlah perwakilan negara di pertemuan G20, Washington DC, Kamis (20/4/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Semua negara sepakat bahwa untuk bisa mengurangi risiko global dan bagaimana menciptakan dan memulihkan ekonomi secara global akibat pandemi, dengan adanya geopolitik dan perang."
"Semuanya mengharapkan perang segera diakhiri, dan risikonya diharapkan bisa ditangani secara baik," pungkasnya.
Tampaknya pertemuan itu akan menentukan banyak arah kebijakan terkait stabilitas perekonomian dunia, mulai dari soal kenaikan harga BBM, ketahanan energi dan pangan, hingga mengatasi dampak pandemi Covid-19 secara global.
Baca juga: Ingin Pertemukan Putin dan Zelensky di Indonesia, Joe Biden Minta Ukraina Juga Diundang KTT G20 Bali
Baca juga: AS akan Kirim Lagi Rp 11,5 Triliun Bantuan Militer ke Ukraina, Total Jumlah Kini Capai Rp 43 Triliun
Putin akan Hadiri KTT G20 di Indonesia
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan tetap menghadiri KTT G20 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia, akhir tahun ini.
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Namun, rupanya hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, berkaitan dengan perang yang diinisiasi Rusia terhadap Ukraina.
Morrison pun mengaku telah menghubungi Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan keberatannya.
Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Kamis (24/3/2022), Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok G20 Setelah invasi ke Ukraina.
Namun, Lyudmila Vorobieva mengatakan tuan rumah G20 Jakarta telah mengundang Putin ke KTT kepala negara November 2022 di Bali.
Ia pun menyatakan bahwa Putin sudah memiliki rencana untuk hadir, meski masih harus melihat keadaan nantinya.
"Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini ya niatnya datang," ujar Lyudmila Vorobieva saat konferensi pers.
Mengenai kemungkinan Rusia akan didepak dari G20, Lyudmila Vorobieva menilai hal tersebut tidaklah relevan.
Pasalnya, pertemuan yang diadakan pada bulan Oktober - November di Bali itu membahas soal ekonomi alih-alih konflik seperti di Ukraina.
"Tentu saja, pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Sebaliknya, tanpa Rusia, itu akan sulit," ujar Lyudmila Vorobieva.