Konflik Rusia Vs Ukraina
Host TV di Rusia Cekikikan Bahas Apa yang Terjadi jika New York Dibom Nuklir
Sejumlah host yang tampil di sebuah acara TV pemerintah Rusia membahas soal apa yang terjadi jika New York dibom menggunakan nuklir.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Anggota parlemen Ukraina bernama Ilya Kiva (44) mengeluarkan statement kontroversial terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
Kiva sendiri telah dikeluarkan dari parlemen Ukraina setelah dicap sebagai pengkhianat karena mendukung invasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia.
Selain mendukung invasi, Kiva meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, pernyataan ini disampaikan oleh Kiva lewat akun Telegram miliknya.
"Ingat!!! Mereka takut dan segan hanya kepada kekuatan!!!" tulis Kiva.
Kiva menyampaikan bagaimana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan negara-negara barat takut akan senjata nuklir yang dimiliki oleh Rusia.
"Hanya ini (senjata nuklir) yang dapat mengakhiri konfrontasi yang terjadi, tidak hanya dengan otoritas Ukraina, tapi dengan seluruh negara barat yang aktif dan terlibat dalam konflik militer di Ukraina," ungkap Kiva.
"Jika seseorang berpikir ini tidak sesuai aturan, ingat: negara barat yang menulis aturan tersebut sesuai dengan kepentingan mereka dan agar semakin efektif menghancurkan mu," tulisnya.
Kiva diketahui dikeluarkan dari parlemen Ukraina pada bulan Maret lalu.
Saat ini Kiva diduga sedang bersembunyi di Rusia.
Baik Rusia maupun Ukraina kini telah sama-sama mengumumkan babak baru konflik telah dimulai.
Kedua belah pihak mengatakan konflik akan berlanjut di wilayah Donbass.
Dimulainya babak baru peperangan ini turut mengundang kekhawatiran sejumlah pihak.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, eks duta besar Inggris untuk Rusia mengutarakan kekhawatirannya bahwa bukan tidak mungkin Rusia akan menggunakan senjata nuklir.
Kekhawatiran ini telah dijawab oleh pemerintah Rusia.