Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Temukan Dokumen yang Buktikan Kecurangan Ukraina Langgar Kesepakatan Internasional

Karyawan lembaga penegak hukum Rusia dikabarkan menemukan dokumen di detasemen perbatasan Kherson,Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Instagram @zelenskiy_official
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, diunggah Selasa (1/3/2022). Terbaru, Rusia klaim temukan bukti pelanggaran konvensi internasional yang dilakukan Ukraina, rabu (20/4/2022). 

Popov tiba di Ukraina pada Agustus 2014 saat musim gugur sebagai bagian dari batalion nasional Krym, ia berpartisipasi dalam operasi di Donbas.

"Batalyon itu berpangkalan di kota Kramatorsk. Popov, bersama dengan para pejuang batalyon lainnya, mengambil bagian dalam pembebasan pemukiman Krymske dan Sokolniki di wilayah Luhansk dari kelompok bersenjata ilegal," bunyi tulisan di dokumen itu.

Sebagai tindak lanjut dari putusan tersebut, pada Maret 2016, Popov ditahan di wilayah Vinnitsa sehubungan dengan daftar buronan internasional oleh petugas penegak hukum Rusia.

Pengadilan Kota Vinnytsa menangkap Popov, tetapi pada akhir April 2016, Pengadilan Tinggi Wilayah Vinnitsa membatalkan keputusan ini.

Dan kemudian, selama pemeriksaan ekstradisi yang dilakukan oleh kantor kejaksaan wilayah Vinnytsia atas nama GPU, Popov diputuskan tidak dapat diekstradisi ke Rusia, karena ini diduga akan membahayakan keamanan nasional Ukraina.

Perwakilan dari lembaga penegak hukum Rusia menjelaskan bahwa penjaga perbatasan Ukraina akan menghancurkan dokumen yang ditemukan.

"Meninggalkan kota, penjaga perbatasan Kherson membakar gedung markas mereka untuk menghancurkan dokumen yang memberatkan, jelas tidak berencana untuk kembali," kata sumber itu.

Baca juga: Rusia Berhasil Rebut Kota Pertama di Donbas, Ukraina Tarik Pasukan dan Ungsikan Penduduk

Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Tuding, Ini Bukti Senjata Kimia Pemusnah Massal Digunakan dalam Perang

Rusia Sebut Ukraina Panik

Di tengah konflik dengan Ukraina, pemerintah Rusia mengklaim menemukan bukti adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah bio lab di Ukraina yang meneliti penyakit berbahaya.

Menurut keterangan pemerintah Rusia, total terdapat 30 biolab di Ukraina yang aktif bekerjasama dengan AS.

Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh Letjen Igor Kirilov selaku komandan pasukan Rusia dalam bidang pertahanan terhadap radiologi, kimiawi, dan biologis.

Letjen Kirilov menjelaskan, sebagian besar lab tersebut aktif sejak tahun 2014 lalu.

Ia juga menyampaikan, sejak lab-lab itu didirikan, sejumlah negara di Eropa pada saat yang sama mengalami peningkatan kasus penyakit menular seperti difteri, tuberculosis (TBC), hingga campak.

Letjen Kirilov melanjutkan, sejak Putin mengumumkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022), lab-lab kerja sama dengan AS yang ada di Ukraina buru-buru menghancurkan virus dan patogen yang sedang mereka teliti.

Letjen Kirilov mengklaim memiliki bukti dokumen yang berisi proses penghancuran virus dan patogen berbahya tersebut.

Halaman
1234
Tags:
KievDonbasRusiaUkraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved