Konflik Rusia Vs Ukraina
Gelap hingga Pakai Ember untuk Toilet, Ini Penampakan Basemen Tempat Tinggal 4 Nenek di Ukraina
Empat orang lansia terpaksa hidup di basemen selama konflik Ukraina dan Rusia berlangsung.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Itulah mengapa kami memahami bahwa fakta bahwa kami melawan mereka dan mereka pergi, dan mereka melarikan diri dari Kyiv, dari utara, dari Chernihiv dan dari arah itu, tidak berarti jika mereka sudah menguasai Donbas, mereka tidak akan datang lebih jauh ke arah Kyiv."
Diketahui, ultimatum Rusia yang berakhir kemarin pukul 6 pagi waktu Moskow, tak digubris Ukraina.
Hal ini bisa memicu serangan brutal lebih lanjut dari pihak Rusia.
Baca juga: Rekrut Tentara Anak-anak, Rusia Dituding Paksa Bocah di Bawah Umur Maju ke Medan Perang Ukraina
Rusia Ultimatum Tentara di Mariupol
Rusia mengatakan pasukannya telah berhasil membersihkan kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.
Disebutkan hanya ada kontingen kecil pejuang Ukraina yang tetap berada di dalam pabrik baja di pelabuhan selatan yang terkepung.
Pihak Rusia pun mengimbau pasukan pertahanan itu untuk menyerah sebelum menjadi sasaran perang.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Sabtu (16/4/2022), klaim Rusia untuk menguasai Mariupol belum dapat diverifikasi secara independen.
Namun jika benar, ini akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia sejak invasi 24 Februari.
“Seluruh wilayah perkotaan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan. Sisa-sisa kelompok Ukraina saat ini sepenuhnya diblokade di wilayah pabrik metalurgi Azovstal,” kata Igor Konashenkov, kepala juru bicara kementerian pertahanan Rusia.
“Satu-satunya kesempatan mereka untuk menyelamatkan hidupnya adalah dengan sukarela meletakkan senjata dan menyerah.”
Konashenkov mengatakan total 1.464 prajurit Ukraina telah menyerah.
Kementerian pertahanan Rusia menyatakan jika pasukan Ukraina yang masih bertempur di Mariupol meletakkan senjata mereka mulai pukul 6 pagi waktu Moskow (03:00 GMT), hidup mereka akan selamat.
Di kota pelabuhan utama, wartawan di distrik yang dikuasai Rusia mendatangi pabrik baja tersebut.
Azovtal merupakan satu dari dua pabrik logam tempat para tentara Ukraina bertahan di terowongan bawah tanah dan bunker.
Baca juga: Tak Gubris Ultimatum Rusia, Zelensky Justru Ancam Tak akan Berdamai jika Warga Mariupol Dihabisi