Terkini Internasional
Jadi Buron Senilai Rp 718 Juta, Pelaku Penembakan Massal di New York Infokan Dirinya Sedang di McD
Pelaku penembakan massal yang menembaki 10 orang di New York kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pelaku penembakan massal di New York Frank R James (62) berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu (13/4/2022).
Diketahui James menembak 10 orang penumpang kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/4/2022) pagi.
Setelah kabur dari tempat kejadian perkara (TKP), James sempat menjadi buronan polisi seharga Rp 718 juta.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pelaku Penembakan Massal di New York, Ternyata Pernah 9 Kali Diciduk Polisi
Baca juga: Sambil Tertawa, Istri Tentara Rusia Bebaskan Suaminya untuk Rudapaksa Wanita Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari independent.co.uk, belakangan ini diketahui ternyata James sendiri lah yang menginfokan keberadaannya.
Ia menelepon sebuah kelompok bernama CrimeStoppers lalu mengabarkan bahwa dirinya sedang makan di sebuah restoran cepat saji McDonald's yang berada di Manhattan.
Komisaris Polisi New York, Keechant Sewell menyebut, penangkapan berjalan lancar tanpa adanya gangguan.
"Tidak ada lagi tempat baginya untuk berlari," jelas Sewell.
Atas aksinya tersebut, James kemungkinan dapat dipenjara seumur hidup.
Sebelumnya, James diketahui pernah ditangkap hingga sembilan kali oleh pihak kepolisian.
Pencarian James sendiri sempat terhambat gara-gara kamera yang ada di stasiun bawah tanah mengalami kerusakan.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, James sendiri ternyata memiliki sebuah kanal YouTube dengan 500 subscribers.
Konten milik James diketahui membahas banyak tema, mulai dari isu rasisme, politik, hingga kekerasan.
Pada suatu video, James membuat video yang ia tujukan ke Walikota New York, Eric Adams.
James menyampaikan kepada Eric bahwa rencana menghentikan penyalahgunaan senjata api pasti akan gagal.
James lalu menyoroti soal pernyataan Eric terkait isu kesehatan mental.
Sambil memaki-maki, James curhat bahwa dirinya merupakan ahli dalam isu kesehatan menta karena dirinya sendiri memiliki penyakit kejiwaan.
Sejak tahun 1980 lalu, James mengaku telah terdiagnosa menderita post-traumatic stress disorder (PTSD).
James juga mengaku sempat dipenjara dan memakai narkotika karena penyakit mentalnya tersebut.
Kemudian James curhat bahwa lembaga pelayanan kesehatan mental milik pemerintah kota justru makin memperburuk kondisi pasiennya.
Ia menyebut terjadi kekerasan verbal di dalam lembaga tersebut.
"Kekerasan yang mirip dialami oleh anak-anak di sekolah dasar," ujar James.
James melanjutkan, saking parahnya kekerasan yang terjadi di tempat itu, orang-orang di sana mungkin tak segan untuk membunuh.
Meskipun merupakan warga kulit hitam, James sendiri mengaku tidak senang dengan sesamanya.
Ia beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk membantai warga kulit hitam.
"Saya adalah malaikat maut, Itu nama asli saya," kata James.
Dalam insiden penembakan massal ini, diketahui ada total 29 warga yang terluka, 10 di antaranya adalah korban yang ditembak oleh James.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pelaku sendiri diketahui berusia 62 tahun.
Saat melakukan penembakan, pelaku menggunakan sebuah pistol Glock dan bom asap.
Pelaku diketahui memiliki ciri-ciri tinggi 165 centimeter dan berat sekira 80 kilogram.
Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan tiga magasin tambahan, kapak, dan alat yang diduga bahan peledak.
Dikutip TribunWow.com dari Instagram @voaindonesia, Rabu (13/4/2022), di media sosial (medsos) beredar sebuah video menampilkan kondisi setelah penembakan terjadi.
Tampak asap pekat keluar dari dalam gerbong kereta.
Bersamaan dengan asap yang keluar, warga tampak berlari ketakutan keluar dari gerbong.
Terdengar suara teriakkan dari para warga yang kabur menjauhi kereta.
Kemudian di dalam gerbong tampak masih ada beberapa orang terkapar.
Terekam juga ceceran darah baik di dalam dan di luar kereta.
Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui lebih dulu memenuhi gerbong kereta dengan asap.
Dikutip dari bbc.com, seorang saksi mata bernama Sam Carcamo mengaku situasi ketika penembakan terjadi sangat kacau.
Ia melihat asap, darah dan warga berteriak.
Seorang saksi mata lain sempat mengira pelaku adalah pekerja di kereta bawah tanah tersebut karena mengenakan seragam khusus. (TribunWow.com/Anung)