Konflik Rusia Vs Ukraina
Sosok 'Penjagal Suriah' yang Jadi Master Perang Baru Putin, Diduga Dalangi Pengeboman Kramatorsk
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih panglima perang baru untuk mendalangi invasinya di Ukraina timur.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Kecerdasan medan perangnya tampaknya sangat dihormati di antara para jenderal barat.
Para pemimpin NATO telah mengumpulkan database pencapaian dan preferensi taktisnya dalam upaya untuk memprediksi pengambilan keputusannya dalam beberapa minggu ke depan, dan dia telah memiliki reputasi kejam selama bertahun-tahun.
Tetapi para pejabat mengatakan bahwa dia mungkin berjuang untuk menyenangkan Vladimir Putin.
Dvornikov sekarang menjadi komandan Distrik Militer Selatan Rusia, dan akan mengalihkan perhatiannya untuk merebut wilayah Donbas Ukraina.
Berita pengangkatannya terdengar setelah terjadinya serangan roket mematikan di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorks.
Insiden yang diduga didalangi Dvornikov itu menewaskan sedikitnya 52 warga sipil yang berusaha melarikan diri ke barat.
Baca juga: Zelensky Peringatkan akan Adanya Perang Besar Buntut Tragedi Serangan Rusia di Kramatorsk
Baca juga: Kehilangan Kaki dan Matanya, Jurnalis Ini Jadi Korban Pengeboman Tentara Rusia di Ukraina
Sosok Master Perang Putin
Sejak invasi Ukraina dimulai, dua orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tokoh sentral dalam pelaksanaan agresi tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Valery Gerasimov, menjadi sosok yang memegang peranan penting.
Keduanya menjadi perwajahan perang yang digunakan sebagai alat pemenuhan ambisi Vladimir Putin untuk menguasai Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari kanal berita France24, Minggu (6/3/2022), keduanya memiliki kedekatan khusus dengan Putin.
Di mata Putin, mereka adalah arsitek suksesnya kampanye pencaplokan Krimea pada 2014, strategi militer Rusia di Suriah serta dukungan bagi pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbas.
Duo ini juga dianggap sebagai salah satu pengikut Putin yang paling setia.
Tidak mengherankan jika Kremlin memutuskan untuk menempatkan Shoigu dan Gerasimov dalam sorotan.
Keduanya menduduki jabatan masing-masing pada tahun 2012, yang uniknya, ditunjuk hanya berselang beberapa hari.