Konflik Rusia Vs Ukraina
Dipaksa Tentara Rusia Masuk Basemen Berisi 130 Orang, Pria di Ukraina Tidur Berdiri Selama 25 Malam
Mykola Klymchuk (60) menghabiskan hampir satu bulan di sebuah basemen berukuran sedang yang diisi melebihi kapasitasnya hingga ratusan orang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tepatnya pada 3 April 2022 pasukan militer Rusia mundur dari Yahidne.
Anastasiia mengaku masih bisa mendengar suara tembakkan dan sering merasa ketakutan.
Pada foto yang diabadikan oleh bbc.com, wajah Anastasiia terlihat tertekan dan stres seusai mengalami hidup di tengah konflik.
Minta Dibunuh seusai Suaminya Dieksekusi
Seorang wanita bernama Iryna Abramov (41) berteriak meminta ditembak mati oleh tentara Rusia seusai suaminya yakni Oleg (40) dieksekusi oleh para tentara Rusia tersebut.
Rumah yang ditinggali oleh Iryna, Oleg dan ayah Iryna yakni Volodymyr Abramov (72) di Kota Bucha, Ukraina, diserbu oleh pasukan militer Rusia tanpa alasan yang jelas.
Begitupula Oleg menjadi korban eksekusi tentara Rusia tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: Rusia Klaim Miliki Bukti Rencana Kotor Ukraina yang Didukung AS, Ungkap Insiden Ledakan Kimia
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Volodymyr bercerita, pada saat pasukan Rusia datang mendobrak rumah, mereka langsung menarik Oleg ke luar.
Setelah menarik Oleg keluar, tentara Rusia itu melempar sebuah granat ke dalam rumah Volodymyr yang menyebabkan kebakaran di dalam rumah.
Sambil berusaha memdamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran, Volodymyr berteriak meminta bantuan menantunya yakni Oleg yang ditarik ke luar oleh para tentara Rusia.
Tak lama kemudian datang seorang tentara Rusia mengatakan kepada Volodymyr bahwa Oleg tidak akan bisa membantu.
Setelah itu Volodymyr menemukan jasad Oleg di aspal di luar gerbang rumah.
Dari posisi jasad Oleg yang berlutut dan mengalami luka di kepala, Volodymyr meyakini menantunya itu diekseksui mati dari jarak dekat.
Oleg sendiri sehari-hari bekerja sebagai tukang las, bukan termasuk kombatan.
Iryna selaku istri Oleg bercerita, para tentara Rusia itu mengeksekusi Oleg tanpa alasan yang jelas.