Konflik Rusia Vs Ukraina
Gambar Satelit Patahkan Tuduhan Rusia soal Rekayasa Mayat di Bucha, Sudah Dibiarkan Berminggu-minggu
Gambar satelit yang diambil dari atas kota Bucha, Ukraina, membantah klaim Rusia bahwa mayat itu ditempatkan setelah pasukan mereka pergi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Surat kabar itu mencocokkan hingga 11 mayat di jalan-jalan dalam sebuah video yang diambil oleh penduduk setempat pada 2 April dengan citra satelit dari 11 Maret.
Bukti tersebut menunjukkan bahwa mayat-mayat itu telah berada di sana selama berminggu-minggu.
Gambar berikutnya yang diperoleh MailOnline dari 19 Maret berkorelasi dengan video yang sama.
Video kedua menggambarkan tiga mayat lagi yang menunjukkan gambar satelit muncul di sana antara 20 dan 21 Maret, sekali lagi sebelum Rusia mengatakan mereka meninggalkan kota.
Pihak Rusia juga menyebutkan bahwa mayat-mayat di Bucha tak terlihat kaku atau yang disebut sebagai rigor mortis.
Klaim ini dinilai menguatkan tudingan Rusia bahwa mayat tersebut masih dalam kondisi baru.
Namun, seorang ahli patologi forensik yang telah bekerja pada penyelidikan kejahatan perang mengatakan bahwa setelah empat hari, proses pengerasan mayat biasanya telah mereda.
Ahli patologi juga mengatakan bahwa penampilan korban kekerasan sangat bervariasi tergantung pada senjata yang digunakan dan keadaan lainnya.
Mereka mengatakan bahwa tidak selalu ada genangan darah yang terlihat, terutama jika korban berpakaian untuk cuaca dingin.
Rusia juga mengklaim bahwa berita tentang kekejaman tidak muncul sampai empat hari setelah pasukan ditarik pada 30 Maret, tetapi ada bukti mayat di jalan-jalan yang dibagikan secara online pada 1 April.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan klaim pembantaian warga sipil di pinggiran Kiev sebagai provokasi yang menimbulkan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan global.
Sebelumnya, Lavrov bersumpah bahwa Rusia akan mengadakan konferensi pers di New York di mana mereka akan menyajikan materi paling rinci untuk menunjukkan sifat sebenarnya dari insiden di Bucha.
Tetapi pada konferensi pers yang diadakan malam ini, utusan Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, tidak menunjukkan bukti bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kekejaman atau bahwa gambar-gambar itu telah direkayasa.
Sebaliknya, Nebenzya mengatakan Rusia akan memberikan bukti dugaan itu kepada Dewan Keamanan PBB pada kesempatan paling awal.
"Kami memiliki bukti empiris untuk mendukung ini," kata Nebenzya kepada wartawan pada konferensi pers.