Puasa Ramadhan 2022
Bagaimana Hukum Mencicipi Makanan saat Memasak dalam Kondisi Sedang Puasa Ramadhan 2022?
Sebagian orang yang masih bingung dan menanyakan hukum tentang orang yang mencicipi atau mencium aroma masakan saat Puasa Ramadhan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebagian orang yang masih bingung dan menanyakan hukum tentang orang yang mencicipi atau mencium aroma masakan saat Puasa Ramadhan.
Ada yang berpikir kalau mencicipi masakan saat puasa bisa membuat Puasa Ramadhannya batal.
Akan tetapi, ada juga yang mengatakan jika mencicipi masakan tidaklah membatalkan puasa.
Bgaimana hukum sebenarnya mengenai orang yang mencicipi atau mencium aroma masakan saat puasa?
Baca juga: Lebih Baik Berbuka Puasa Ramadhan Terlebih Dahulu atau Sholat Magrib setelah Dengar Azan?
Menurut, Dr M Rahmawan Arifin, akademisi IAIN Surakarta, tujuan utama menjalankan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan.
Oleh sebab itu, sebagai umat muslim harus diketahui bahwa semua perbuatan bisa dilihat dari niat seseorang yang melakukan perbuatannya.
Secara prinsip, yang membatalkan puasa adalah masuknya minuman atau barang kedalam lubang seperti mulut, hidung atau telinga.
Dijelaskannya, ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa mencicipi masakan tidak membatalkan puasa selama tidak masuk ke kerongkongan.
“Tidak mengapa mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongan.” (HR Bukhari)
Dalam konteks tersebut dijelaskan bahwasanya mencicipi atau menghirup aroma makanan tidak membatalkan puasa.
Namun, dalam mencicipi masakan tersebut haruslah benar-benar didasarkan atas kebutuhan untuk menjamin kualitas makanan atau masakan.
"Kita harus kembali pada niat yang awal, bahwasanya selama mencium atau mencicipi makanan didasarkan kebutuhkan kita untuk memastikan makanan kita lezat," kata Rahmawan dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.
"Makanan kita sesuai dengan standar, tidak terlalu asin tidak telalu manis, dan memang layak untuk disajakan untuk buka puasa, maka diperbolehkan selama memang tidak ada niat apapun untuk membatalakan puasa" terangnya.
Rahmawan menambahkan, Allah telah memberikan hal-hal yang sangat mudah dalam beragama.
"Kita berjalan tiba-tiba mencium aroma makanan, jangan pernah berpikir untuk sanksi dan ragu bahwasanya puasa kita batal atau tidak."