Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Beri Warga Mariupol Waktu untuk Mengungsi, Ini 1 Syarat yang Diminta Putin agar Rusia Setop Serangan

Presiden Rusia Vladimir Putin meminta satu syarat jika Ukraina ingin Rusia menghentikan serangan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube BBC NEWS
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di Moskow, Rusia dalam acara perayaan aneksasi Crimea, Ukraina, 18 Maret, 2022. 

"Dari para saksi mendapat informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di Teater Drama Mariupol akibat pemboman oleh pesawat Rusia," kata dewan kota Mariupol dalam sebuah pernyataan.

"Hingga saat-saat terakhir, orang sulit mempercayai kengerian ini. Tapi kesaksian mereka yang berada di dalam gedung pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya."

Kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB di Ukraina, Matilda Bogner, juga mengatakan bahwa timnya belum dapat memperoleh informasi yang cukup untuk memverifikasi jumlah korban tewas di teater.

"Kami semakin sedikit mendapatkan informasi dari sana (Mariupol) dan dalam kasus khusus itu kami masih mencoba memverifikasi detailnya," kata Bogner.

Bogner mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tentang kuburan massal di Mariupol, termasuk yang tampaknya menampung 200 mayat.

"Kami mendapat informasi peningkatan kuburan massal yang ada di sana,” kata Bogner yang mengatakan beberapa bukti berasal dari citra satelit.

Kantor hak asasi PBB, yang memiliki sekitar 50 staf di negara itu, sejauh ini menghitung 1.035 kematian warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina.

"Tingkatnya korban sipil dan penghancuran objek sipil sangat menunjukkan bahwa prinsip pembedaan, proporsionalitas, aturan tentang tindakan pencegahan yang layak dan larangan serangan tanpa pandang bulu telah dilanggar," pungkas Bogner.

Baca juga: WHO Laporkan Serangan Rusia ke Fasilitas Medis Ukraina Makin Meningkat, Langgar Aturan Perang?

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara

Teriakan Anak Korban Pengeboman Teater

Pada Rabu (16/3/2022) lalu pasukan militer Rusia sempat dituding bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah gedung teater yang digunakan sebagai tempat berlindung warga sipil di Mariupol, Ukraina.

Disebut menampung ribuan warga, sampai saat ini masih belum jelas berapa korban jiwa akibat insiden itu namun pemerintah setempat menyatakan ada 130 korban selamat.

Satu di antaranya mengaku sempat melihat kondisi di dalam gedung teater seusai hancur terkena serangan bom.

Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, informasi ini disampaikan oleh Vladyslav (27) seorang tukang kunci yang kebetulan sedang berada di gedung teater tersebut pada hari kejadian.

Saat ledakan terjadi, Vladyslav mengaku berada di gerbang masuk utama.

Vladyslav mengaku sempat berlari menyelamatkan diri masuk ke basemen.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
MariupolKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyUkrainaEmmanuel MacronPrancis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved