Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kasus Rudapaksa Wanita Ukraina oleh Tentara Rusia Meningkat, Pemerintah Kiev Tak Tinggal Diam

Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kasus kekerasan seksual oleh tentara Rusia pada wanita Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube news.com.au
Ilustrasi tentara Rusia. Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kasus kekerasan seksual oleh tentara Rusia pada wanita Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kebiadaban tentara Rusia.

Mewakili kota Kharkiv, Mezentseva mengklaim wanita di wilayahnya telah dirudapaksa selama berjam-jam dan kemudian dibunuh oleh pasukan Rusia.

Ia bersikeras bahwa bangsa itu tidak akan diam atas teror keji yang dilakukan pada perempuan korban perang tersebut.

Warga Kiev mengungsi setelah Ukraina diserang Rusia, Kamis (24/2/2022).
Warga Kiev mengungsi setelah Ukraina diserang Rusia, Kamis (24/2/2022). (Photo by Daniel LEAL / AFP)

Baca juga: Perancis Peringati AS atas Pidato Kontroversial Joe Biden agar Putin Dilengserkan, Ini Kata Rusia

Baca juga: Wanita Lansia di Ukraina Disebut Jadi Korban Rudapaksa para Tentara Rusia

Dilansir TribunWow.com dari Metro, Minggu (27/3/2022), komentar ini muncul setelah berbagai kasus serupa terungkap di berbagai wilayah.

Satu diantaranya adalah tuduhan bahwa tentara Rusia merudapaksa seorang wanita beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur.

Sebelumnya, tentara yang sama menembak mati suami wanita itu di rumah mereka, wilayah Brovary Raion, di luar Kyiv.

Mezentseva, yang merupakan wakil perdana menteri Ukraina untuk integrasi Eropa dan Euro-Atlantik, mengatakan rincian insiden semacam itu harus dicatat saat terjadi karena keadilan harus ditegakkan.

"Ada satu kasus yang sangat banyak dibahas baru-baru ini karena telah direkam dan diproses kantor kejaksaan," kata Mezentseva.

"Kami tidak akan merincinya, tapi itu adalah pemandangan yang cukup menakutkan ketika seorang warga sipil ditembak mati di rumahnya di sebuah kota kecil di sebelah Kyiv."

"Istrinya, saya minta maaf tapi saya harus mengatakannya, diperkosa beberapa kali di depan anaknya yang masih di bawah umur."

Mezentseva menegaskan bahwa kasus tersebut bukan pertama kalinya terjadi sejak invasi dilaksanakan oleh Rusia.

Kasus-kasus serupa lainnya, akan diungkap ke publik apabila korban sudah siap untuk bersaksi.

"Masih banyak lagi korban daripada hanya satu kasus ini yang telah diumumkan oleh jaksa agung," ucap Mezentseva.

"Dan tentu saja, kami mengharapkan lebih banyak lagi yang akan dipublikasikan begitu para korban siap untuk membicarakannya."

Desas-desus tentang tentara Rusia yang melakukan penyerangan seksual terhadap wanita telah beredar secara online selama berminggu-minggu.

Beberapa hari yang lalu, sebuah video muncul di Telegram dan kemudian Twitter, yang menunjukkan tentara yang ditangkap mengeluarkan segenggam alat kontrasepsi dari sakunya.

Awal pekan ini, jaksa agung Iryna Venediktova mengkonfirmasi ini adalah kasus pemerkosaan resmi pertama oleh seorang tentara Rusia, menyebutnya sebagai 'pelanggaran hukum dan kebiasaan perang'.

"Jaksa wilayah Kyiv telah menetapkan seorang tentara Rusia yang membunuh seorang pria tak bersenjata dan berulang kali memperkosa istrinya," tulisnya di Facebook.

"Di salah satu desa di distrik Brovarsky, pria ini masuk ke rumah pribadi dan menembak pemiliknya."

"Setelah itu, penyusup yang mabuk dan rekan kerjanya berulang kali memperkosa istri warga sipil yang terbunuh, mengancamnya dengan kekerasan dan senjata."

"(Mereka) bahkan mengancam anaknya yang bersama korban."

Venediktova menegaskan pencarian tentara itu sedang berlangsung dan pengadilan telah menerima surat perintah penangkapannya.

Baca juga: Ulangi Kekejaman PD II, Rusia Dituding Sengaja Lakukan Rudapaksa sebagai Strategi Perang di Ukraina

Baca juga: Nasib Malang Gadis Ukraina Diduga menjadi Korban Rudapaksa 2 Pria di Lokasi Pengungsian

Kepala RS Ukraina Perintahkan Kebiri Tentara Rusia

Pemilik rumah sakit di zona perang Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.

Ia menilai pasukan Rusia sama harkatnya dengan kecoak yang tak pantas diperlakukan seperti layaknya manusia.

Perintah itu dilakukan setelah Ukraina menolak ultimatum dari Rusia yang menuntut untuk menyerahkan Mariupol.

Dilansir TribunWow.com dari Mirror, Senin (21/3/2020), pemilik rumah sakit keliling Gennadiy Druzenko, (49), mengatakan hal tersebut saat diwawancarai saluran TV Ukraina-24.

Ia merupakan seorang dokter dengan jiwa humanis yang tinggi.

Namun setelah penyerangan Rusia yang membabi buta, Druzenko tampaknya berubah pikiran.

"Saya selalu menjadi seorang humanis yang hebat dan mengatakan bahwa jika seorang pria terluka, dia bukan lagi musuh tetapi seorang pasien," kata Druzenko.

"Tapi sekarang saya memberi perintah yang sangat ketat untuk mengebiri semua orang Rusia yang ditangkap, karena mereka adalah kecoak, bukan manusia."

Sejak 2014, sekitar 500 dokter telah bekerja di rumah sakit keliling Druzenko.

Ia mendirikan Rumah Sakit Mobil Sukarela Pertama yang menempatkan dokter dan perawat sipil di zona konflik dekat dengan republik separatis di Ukraina timur.

"Percayalah pada semua dokter yang telah menyelamatkan pasien, orang Rusia akan mati di sini. Mati dalam jumlah besar," ujar Druzenko.

“Mereka yang datang ke sini akan mengingat mimpi buruk mereka di tanah Ukraina."

“Seperti orang Jerman mengingat Stalingrad."

Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terhadap komentar tersebut, yang berarti bahwa jika Druzenko ditangkap, dia akan diadili di bawah hukum Rusia.

Ketua komite Alexander Bastrykin, mantan teman kuliah Putin, memprakarsai kasus pidana atas tuntutan pengebirian Druzenko yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma etika kedokteran.

"Kepala proyek Rumah Sakit Bergerak Ukraina, Gennady Druzenko, menyerukan kekerasan terhadap tentara Angkatan Bersenjata Rusia yang ditangkap secara langsung di saluran TV Ukraina," terang Bastrykin.

"Dia memberikan instruksi ini kepada para dokter di rumah sakit keliling."

Druzenko akan dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional Rusia.(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaKievrudapaksaTentaraVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved