Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Rilis Video Peledakan Mal Kiev Ukraina, Beberkan Bukti Kuat Adanya Persenjataan Rahasia

Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis sebuah video yang menunjukkan peledakan pusat perbelanjaan di Kiev, Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Telegram Murado
Kolase video rilisan Rusia yang menampilkan peledakan pusat perbelanjaan di Kiev, Ukraina, Senin (21/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah pusat perbelanjaan di Kiev, ibu kota Ukraina, hancur oleh rudal Rusia.

Pihak Ukraina pun mengecam penyerangan tersebut sebagai bentuk penembakan yang sembarangan ke fasilitas publik.

Namun, Rusia menunjukkan bukti video yang memperlihatkan bahwa bangunan terkait digunakan sebagai basis militer.

Pada Senin (13/3/2022) pagi, sebuah apartemen yang ada di bagian utara Kota Kyiv/Kiev, Ukraina terkena serangan misil pasukan Rusia. Dalam insiden ini satu orang tewas, sedangkan 12 lainnya luka-luka.
Pada Senin (13/3/2022) pagi, sebuah apartemen yang ada di bagian utara Kota Kyiv/Kiev, Ukraina terkena serangan misil pasukan Rusia. Dalam insiden ini satu orang tewas, sedangkan 12 lainnya luka-luka. (State Emergency Service of Ukraine)

Baca juga: Kiev Siaga 36 Jam Hadapi Gempuran Tentara Rusia, Walikota Vitali Klitschko Unggah Peringatan Darurat

Baca juga: Rusia Sebut Video Zelensky yang Diambil di Kiev Ternyata Palsu, Presiden Ukraina Kabur?

Dilansir TribunWow.com dari Russian Today, Senin (21/3/2022), Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis sebuah video yang diklaim mendeteksi adanya sejumlah artileri roket Ukraina.

Persenjataan itu kemudian disebut telah disembunyikan di dalam pusat perbelanjaan Kiev.

"Pada 21 Maret, pada malam hari, senjata jarak jauh berpresisi tinggi digunakan untuk menghancurkan baterai artileri peluncur roket ganda Ukraina dan pangkalan di mana mereka menyimpan amunisi di pusat perbelanjaan yang sudah tidak beroperasi,” kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Juru bicara militer Rusia menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah menggunakan lingkungan Vinogradar sebagai basis untuk operasi mereka.

Pihaknya menunjukkan rekaman pengawasan untuk membuktikan klaim tersebut.

Terlihat sejumlah tembakan dilontarkan dari darat, yang langsung disasar oleh militer Rusia.

Kemudian, ketika sasaran mulai dekat, video tersebut diakhiri dengan peledakan mal tersebut.

Adapun, pusat perbelanjaan Retroville, yang terletak di antara lingkungan Vinogradar dan Podolsk di sisi barat laut Kiev, dihantam rudal pada malam hari.

Layanan darurat Ukraina melaporkan pada hari Senin bahwa penyelamat telah menemukan delapan mayat dari tempat kejadian.

Sebuah bangunan sembilan lantai rusak berat oleh ledakan dan kebakaran yang baru padam sekitar tengah hari pada hari Senin.

Area umum hancur, jendela-jendela di bangunan tempat tinggal yang berjarak ratusan meter dilaporkan pecah berantakan akibat gelombang ledakan.

Kantor kejaksaan Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan oleh Rusia yang jelas-jelas melanggar aturan perang dan akan diselidiki sebagai pembunuhan massal yang direncanakan.

Sebelum Moskow menunjukkan rekaman drone, ada spekulasi luas bahwa Rusia mungkin telah meluncurkan serangan setelah melihat video di media sosial Ukraina yang menunjukkan peluncur di Retroville.

Beberapa pengguna Facebook, Twitter, dan TikTok telah memposting gambar dan video artileri roket yang dioperasikan di daerah tersebut, dan bahkan diparkir di tempat yang tampak seperti garasi atau underpass di antara dua tempat parkir.

Namun, hingga saat ini pihak terkait belum bisa memverifikasi apakah rekaman itu asli atau telah dimanipulasi.

Baca juga: Aliansi Anti Perang Rusia, Ukraina dan Belarus Desak Swiss Deportasi Kekasih dan Anak Putin

Baca juga: Peran Unik China Dalam Upaya Damai Rusia dan Ukraina, Pilih Lakukan Hal Ini Alih-Alih Kirim Senjata

Rusia Tuding PBB Sebar Hoaks

Sebelumnya, Rusia memberikan pembelaan atas serangan udara yang dilakukan pada sebuah kompleks RS Bersalin di Mariupol Ukraina.

Staf Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyinggung pernyataan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres di media sosial.

Pihaknya menyebut bahwa berita tentang pasien yang terkena serangan itu adalah kabar palsu.

Pasalnya, rumah sakit tersebut diklaim telah menjadi markas bagi pasukan radikal Ukraina.

Dilansir TribunWow.com dari kanal berita Rusia, Ria Novosti, Kamis (10/3/2022) Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky memberi keterangan di akun Twitter pribadinya.

Ia menunjukkan kabar palsu yang diduga warga sipil diserang di sebuah rumah sakit di Mariupol.

Sebelumnya, Sekjen PBB António Guterres mengecam serangan Rusia di sebuah rumah sakit di Mariupol, tempat perawatan bersalin dan anak-anak berada.

Antonio Guterres mencatat bahwa warga sipil membayar harga tertinggi untuk perang yang tidak ada hubungannya dengan mereka.

Melalui akun Twitter pribadinya, ia menyerukan diakhirinya kekerasan tersebut agar tak ada lagi korban berjatuhan.

Polyansky langsung bereaksi terhadap pernyataan yang diunggah Antonio Guterres tersebut.

“Beginilah lahirnya berita palsu. Dalam pernyataan kami pada 7 Maret, kami memperingatkan bahwa rumah sakit ini telah diubah menjadi fasilitas militer oleh kaum radikal. Sangat mengkhawatirkan bahwa PBB mendistribusikan informasi ini tanpa verifikasi,” tulis Polyansky.

Hal ini telah disinggung Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Senin (7/3/2022).

"Setelah mengusir seluruh staf rumah sakit bersalin No. 1 di Mariupol, angkatan bersenjata Ukraina menempatkan posisi menembak di dalamnya," kata Vasily Nebenzya.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKiev
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved