Konflik Rusia Vs Ukraina
Aliansi Anti Perang Rusia, Ukraina dan Belarus Desak Swiss Deportasi Kekasih dan Anak Putin
Sebuah petisi diinisiasi oleh masyarakat yang tergabung dalam aliansi negara Rusia, Belarus dan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Mantan pesenam ini jarang terlihat di depan umum, tetapi dia tertangkap kamera sedang menari di turnamen senam ritmik 'Divine Grace' di Moskow, hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Laporan terpisah menunjukkan bahwa Kabaeva tidak berada di Swiss tetapi di bunker bawah tanah berteknologi tinggi di Pegunungan Altai di Siberia.
“Faktanya, itu bukan bunker, tetapi seluruh kota bawah tanah, dilengkapi dengan sains dan teknologi terkini,”
kata Ilmuwan politik Valery Solovey, (61).
Baca juga: Alami Kemajuan dalam Invasi Ukraina, Pihak Rusia Bocorkan Jumlah Kematian Tentaranya
Baca juga: Rahasia Kehidupan Pribadi Putin, Sosok Istri, Isu Perselingkuhan hingga Anak yang Disembunyikan
Keberadaan Keluarga Putin
Valery Solovey (61), seorang profesor di Rusia sekaligus pakar politik yang terkenal akan teori konspirasinya yang liar menyampaikan sebuah dugaan terkait kondisi dari keluarga Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini.
Keluarga Putin saat ini disebut telah dievakuasi ke sebuah tempat yang berada di Pegunungan Altai.
Tempat yang digunakan oleh Keluarga Putin saat ini diketahui didesain untuk menghadapi perang nuklir.
Dikutip dari metro.co.uk, Solovey menyebut langkah Putin melakukan evakuasi terjadi karena adanya kesalahan strategi dalam invasi ke Ukraina.
"Pada akhir pekan, keluarga Putin telah dievakuasi ke sebuah bunker spesial yang dipersiapkan untuk menghadapi perang nuklir," ujar Solovey.
Solovey menyampaikan, bunker ini bukanlah bunker pada umumnya namun sebuah kota bawah tanah yang dilengkapi teknologi canggih.
Pada hari keenam konflik tepatnya Selasa (1/3/2022), Rusia melancarkan serangan roket di Kota Kharkiv, Ukraina yang menghancurkan gedung pemerintah hingga opera.
Pemerintah Ukraina menyatakan target yang diserang Rusia berada di area warga sipil dan bukanlah kombatan.
Dalam konflik yang dimulai sejak Kamis (24/2/2022), kini Rusia dicurigai oleh jaksa dari International Criminal Court (ICC) telah melakukan kejahatan perang saat melakukan operasi militer di Ukraina.
Dikutip dari RT.com, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov kemudian menjawab pertanyaan jurnalis pada Selasa (1/3/2022) terkait kecurigaan jaksa ICC.
Dugaan Rusia melakukan kejahatan perang sebelumnya dilaporkan oleh pemerintah Ukraina.