Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kembali Jemput Keluarga, Pria Asal Mariupol Ukraina Kaget Kotanya Dipenuhi Mayat dan Reruntuhan

Mantan jurnalis Roman Kruglyakov mengaku terkejut saat kembali melihat kota kelahirannya, Mariupol.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Guardian News
Kota Mariupol di Ukraina dikepung dan terus dihujani serangan oleh pasukan militer Rusia. Terbaru, seorang pria terkejut melihat kondisi Mariupol saat kembali jemput keluarga. 

Hingga saat ini, belum jelas berapa korban dari serangan tersebut.

Namun, Dewan Kota Mariupol menerangkan bahwa gedung teater itu digunakan oleh lebih dari 1000 orang warga sipil.

Insiden ini pun menuai komentar prihatin dan kecaman bagi pihak Rusia, termasuk dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dilansir TribunWow.com dari BBC, Kamis (17/3/2022), gedung teater tiga lantai bercat putih tampak hancur dan terbakar.

Menurut Wakil Wali Kota Mariupol, Sergei Orlov, sekitar 1.000 hingga 1.200 orang mencari perlindungan di gedung tersebut.

Gambar satelit yang dirilis oleh perusahaan swasta Maxar, menunjukkan kata-kata "DETI" yang berarti anak-anak dalam bahasa Rusia, terukir di tanah di kedua sisi gedung.

Tulisan tersebut dimaksudkan agar pesawat Rusia menjauh dari gedung berisi pengungsi tersebut.

Namun, meski ada peringatan tersebut, pihak Rusia masih saja tak menggubris dan meledakkan gedung.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa tentara Presiden Vladimir Putin sengaja menyasar masyarakat sipil dan bahkan anak-anak.

"Penjajah menghancurkan Teater Drama. Tempat di mana lebih dari seribu orang mengungsi. Kami tidak akan pernah memaafkan ini," kata Dewan Kota Mariupol dalam sebuah posting Telegram yang dikutip kanal berita CNA.

Walikota Mariupol Vadym Boichenko menyebut serangan itu sebagai tragedi yang mengerikan.

"Orang-orang bersembunyi di sana. Dan ada yang bilang beruntung bisa selamat, tapi sayangnya tidak semua beruntung," kata Boichenko.

"Satu-satunya kata untuk menggambarkan apa yang telah terjadi hari ini adalah genosida, genosida bangsa kita, rakyat Ukraina kita. Tapi saya yakin bahwa harinya akan tiba ketika kota indah Mariupol akan bangkit dari reruntuhan lagi."

Dmytro Kuleba, menteri luar negeri Ukraina, dan dewan kota mengutuk penyerangan itu dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam pemboman itu dan mengatakan Rusia sengaja menargetkan teater itu.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaMariupolRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved