Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Ukraina Telah Tempatkan Senjata Kimia Berbahaya di Sejumlah Lokasi Permukiman

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev menyinggung adanya penggunaan senjata kimia oleh Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Telegram/ pavlokyrylenko_donoda/AFP
Sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang disebut oleh pemerintah Ukraina telah dibombardir oleh pasukan Rusia pada Rabu (16/3/2022). Pasukan Ukraina disebut menggunakan senjata kimia berbahaya. 

Kata Mizintsev, radikal dari batalyon pertahanan teritorial memeras uang dari warga sipil di pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Chernigov dan Kiev dengan dalih mengumpulkan dana untuk tentara Ukraina.

"Biaya bagi mereka yang mencoba melarikan diri ke Rusia dua kali lipat lebih tinggi. Hal yang paling sinis adalah jika orang kekurangan uang, kaum radikal merebut mobil mereka dan mengirim orang kembali dengan berjalan kaki," pungkasnya.

Baca juga: AS Mengelak, Rusia Ungkap Bukti Lab Senjata Biologis di Ukraina, Penyakit Menular dari Kelelawar

Rusia Sebut Ukraina Panik

Di tengah konflik dengan Ukraina, pemerintah Rusia mengklaim menemukan bukti adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah bio lab di Ukraina yang meneliti penyakit berbahaya.

Menurut keterangan pemerintah Rusia, total terdapat 30 biolab di Ukraina yang aktif bekerjasama dengan AS.

Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh Letjen Igor Kirilov selaku komandan pasukan Rusia dalam bidang pertahanan terhadap radiologi, kimiawi, dan biologis.

Letjen Kirilov menjelaskan, sebagian besar lab tersebut aktif sejak tahun 2014 lalu.

Ia juga menyampaikan, sejak lab-lab itu didirikan, sejumlah negara di Eropa pada saat yang sama mengalami peningkatan kasus penyakit menular seperti difteri, tuberculosis (TBC), hingga campak.

Letjen Kirilov melanjutkan, sejak Putin mengumumkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022), lab-lab kerja sama dengan AS yang ada di Ukraina buru-buru menghancurkan virus dan patogen yang sedang mereka teliti.

Letjen Kirilov mengklaim memiliki bukti dokumen yang berisi proses penghancuran virus dan patogen berbahya tersebut.

Berdasarkan keterangan dokumen yang diklaim diamankan oleh pasukan Rusia, penyakit berbahaya yang dipelajari di antaranya adalah anthrax.

Penelitian tersebut diduga juga memiliki kaitan dengan program militer.

Letjen Kirilov menjelaskan di bagian barat Kota Lvov, sebanyak 320 wadah berisi patogen berbahaya telah dihancurkan.

"Jika koleksi (patogen) tersebut jatuh ke tangan para ahli di Rusia, mereka sangat mungkin membuktikan Ukraina dan AS telah melanggar konvensi senjata biologis," jelasnya.

Kekhawatiran Letjen Kirilov adalah bahan-bahan penelitian yang diperlukan untuk kepentingan program militer telah dikirim ke AS.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved