Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bahayakan Warga Sipil, Rusia Kini Dituding Sengaja Pakai Senjata Model Lama

Pemerintah Inggris menyebut Rusia saat ini lebih memilih untuk tidak menggunakan senjata modern.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
BBC.com
Pada Senin (13/3/2022) pagi, sebuah apartemen yang ada di bagian utara Kota Kyiv/Kiev, Ukraina terkena serangan misil pasukan Rusia. Dalam insiden ini satu orang tewas, sedangkan 12 lainnya luka-luka. 

TRIBUNWOW.COM - Tiga minggu berlalu, Rusia masih terus melakukan serangan di Ukraina.

Meskipun diskusi damai beberapa kali terus terjadi, konflik antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi dan semakin memanas.

Saat ini Rusia dituding secara sengaja tidak menggunakan senjata modern.

Baca juga: Ini Kabar Terbaru Bocah 11 Tahun Asal Ukraina yang Mengungsi Sendirian

Baca juga: Kisah Horor Relawan Perang Ukraina, Dihajar Agen Rahasia hingga Lihat Mayat Tentara Rusia Dipajang

Dilansir TribunWow.com, informasi ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris lewat akun Twitter-nya @Defence HQ, Kamis (17/3/2022).

Berdasarkan cuitan Kemenhan Inggris, hingga Rabu (16/3/2022), berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terdapat ada 1.900 warga sipil yang menjadi korban perang, 726 di antaranya adalah korban tewas.

Namun jumlah korban jiwa di lapangan diprediksi lebih besar dibandingkan yang terdata.

Informasi selanjutnya adalah pasukan militer Rusia disebut telah gagal merebut Ukraina sesuai rencana awal mereka.

Kegagalan ini diketahui mendorong Rusia untuk menggunakan senjata model lama atau lawas untuk menyerang Ukraina.

Senjata model lama ini diketahui lebih berbahaya bagi warga sipil karena tidak seakurat senjata modern.

Dilansir TribunWow.com, Rabu (16/3/2022), berikut sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang antara Rusia dan Ukraina hari ke-21, dikutip dari The Guardian, sebuah bangunan tempat tinggal 12 lantai di Kiev telah rusak setelah terkena tembakan Rusia pagi ini.

Layanan darurat negara Ukraina mengabarkan bahwa kota terbesar kedua di Ukraina Kharkiv juga mengalami serangan semalam.

Dua orang dipastikan tewas dan dua bangunan tempat tinggal hancur akibat serangan tersebut.

Di kota Mariupol, pasukan Rusia dilaporkan telah menyandera pasien dan staf medis sebuah rumah sakit.

Menurut BBC, wakil walikota Sergei Orlov mengatakan ada 400 orang di rumah sakit.

"Tentara Rusia menggunakan pasien dan dokter kami seperti sandera," ujar Sergei Orlov.

Kabar baiknya, menurut pihak berwenang setempat, sekitar 2.000 mobil berhasil meninggalkan Mariupol.

Di Rusia, seorang wanita yang menyuarakan protes terhadap perang di siaran berita langsung TV pemerintah Rusia didenda 30.000 rubel (sekitar Rp 4 juta) oleh pengadilan.

Wanita bernama Marina Ovsyannikova, seorang produser televisi Rusia itu, dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang protes.

Di sisi lain, harapan akan terjadinya perdamaian disuarakan oleh Zelensky melalui pidato nasional larut malam yang disiarkan di berbagai platform.

Dia mengonfirmasi pertemuan antara pejabat Ukraina dan Rusia yang terus berlanjut.

"Posisi dalam negosiasi sekarang lebih realistis," ucap Zelensky.

Namun, pembantu presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan ada kontradiksi mendasar dalam perundingan damai tersebut, namun membuka adanya ruang untuk kompromi.

Dampak Konflik terhadap Dunia Internasional

Zelensky dilaporkan akan berpidato di depan Kongres AS pada hari ini.

Presiden 44 tahun itu kemungkinan akan membuat seruan baru untuk zona larangan terbang seraya meminta lebih banyak bantuan militer, termasuk jet tempur.

Sikap positif ditunjukkan para pemimpin Uni Eropa yang berjanji mendukung Ukraina saat mereka melakukan kunjungan ke Kiev.

Perdana menteri Republik Ceko, Polandia dan Slovenia tiba di ibu kota pada Selasa pagi untuk menunjukkan dukungan kepada Zelensky, yang memberi tahu mereka tentang komdisi perang.

Jarosław Kaczyński dari Polandia menyerukan misi penjaga perdamaian di Ukraina, sementara Perdana Menteri Ceko Petr Fiala menyatakan dukungannya.

"Anda tidak sendirian. Negara kami mendukung anda. Eropa berdiri dengan negara anda," kata Petr Fiala.

Menurut para diplomat tersebut, NATO akan memberi tahu komandan militernya untuk menyusun rencana cara-cara baru guna menghentikan Rusia.

Baca juga: Di Tengah Konflik Rusia-Ukraina, Prabowo Diundang ke Paris oleh Presiden Prancis

Sementara, menurut laporan Reuters, menteri pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, diperkirakan akan meminta lebih banyak senjata dari masing-masing negara NATO.

Inggris akan menjatuhkan sanksi pada 370 lebih individu Rusia, termasuk lebih dari 50 oligarki dan keluarga mereka dengan kekayaan bersih gabungan £100 miliar (Rp 1,8 triliun).

Lebih dari 1.000 individu dan entitas kini telah menjadi sasaran sanksi sejak invasi ke Ukraina dilancarkan.

Langkah-langkah sanksi baru dikenakan terhadap juru bicara utama Kremlin dan sekutu politik Putin, termasuk menteri pertahanan, Sergei Shoigu.

Adapun akibat sanksi yang dilancarkan pada Rusia, PM Inggris Boris Johnson akan mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada hari Rabu.

Ia berencana untuk meminta negara-negara Teluk memproduksi lebih banyak minyak dan membantu Inggris mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan bantuan keamanan tambahan senilai 800 juta USD (sekitar Rp 11,5, triliun) ke Ukraina pada hari ini.

Senat AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi pada Selasa malam yang mengutuk presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Duta Besar China untuk AS menulis opini yang menarik untuk Washington Post, mengatakan bahwa pemerintahnya tidak tahu apa-apa tentang rencana Rusia dan akan mencoba menghentikannya jika mereka tahu. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyPBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved