Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Negosiasi Damai, Putin Sebut Ukraina Tak Serius, Penasihat Zelensky Yakin Ada Peluang
Rusia dan Ukraina memiliki penjelasannya sendiri soal negosiasi damai yang berlangusng pada Selasa (15/3/2022).
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pada Selasa (15/3/2022) kembali dilakukan perbincangan antara Ukraina dan Rusia.
Negosiasi yang bertujuan membahas perdamaian ini dilakukan bersamaan dengan proses evakuasi warga sipil Ukraina lewat jalur kemanusiaan.
Terkait negosiasi ini, Rusia dan Ukraina memiliki pendapat yang berbeda.

Baca juga: Didenda Rp 4 Juta, Ini Nasib Jurnalis Rusia yang Protes Tolak Perang saat Siaran Langsung
Baca juga: Di Ukraina, Relawan Asal Inggris Lihat Jasad Tentara Rusia Dipajang di Pos Pemeriksaan
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia cenderung pesimis perdamaian bisa tercapai, sedangkan Ukraina justru optimis.
Sebuah pernyataan yang disampaikan oleh pemerintah Rusia menyebut Ukraina tidak serius mencari solusi yang disetujui kedua belah pihak.
"Dia (Putin) menekankan bahwa Kiev tidak menunjukkan komitmen serius untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama," ujar sebuah statement dari pemerintah Rusia.
Di sisi lain, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak mengiyakan bahwa proses negosiasi berlangsung alot dan ada hal-hal dasar yang tidak terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak.
Namun Podolyak menyatakan dirinya meyakini akan tercapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Pasti ada ruang untuk kompromi," tulis Podolyak.
Negosiasi antara Rusia dan Ukraina dijadwalkan untuk dilanjutkan kembali pada Rabu (16/3/2022) ini.
Sebelumnya, perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengungkapkan hal yang bisa menentukan lamanya invasi ke Ukraina.
Menurut wakil diplomatik Presiden Rusia Vladimir Putin itu, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi Ukraina.
Dalam waktu dekat, ia pun berencana akan mempresentasikan rancangan resolusi kemanusiaan tentang Ukraina di Dewan Keamanan PBB.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Selasa (15/3/2022), Nebenzya kembali menekankan tujuan negaranya.
Dijelaskan bahwa agresi yang disebutnya operasi militer akan berakhir ketika tujuan Rusia tercapai.