Konflik Rusia Vs Ukraina
Didenda Rp 4 Juta, Ini Nasib Jurnalis Rusia yang Protes Tolak Perang saat Siaran Langsung
Melakukan protes di stasiun televisi milik pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova sempat dikhawatirkan terancam bahaya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tak sependapat dengan perang yang terjadi di Ukraina, jurnalis asal Rusia Marina Ovsyannikova melakukan protes di stasiun televisi milik pemerintah Rusia yakni Channel 1 pada Senin (14/3/2022) malam.
Setelah melakukan aksi protes tersebut, seorang pengacara hak asasi manusia (HAM) menyebut Marina keberadaan Marina sempat tak diketahui dan tak bisa dikontak selama beberapa jam.
Namun pada akhirnya Marina dipastikan dalam keadaan baik-baik saja.

Baca juga: Di Ukraina, Relawan Asal Inggris Lihat Jasad Tentara Rusia Dipajang di Pos Pemeriksaan
Baca juga: Rusia Ungkap Hal yang Bisa Akhiri Invasi, Ajukan Syarat jika Ukraina Inginkan Gencatan Senjata
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Marina diketahui didenda sebesar 30 ribu roubles atau sekira Rp 4 juta.
Tetapi masih belum diketahui apakah Marina akan menerima hukuman lainnya yang lebih serius.
Kantor HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah meminta kepada pemerintah Rusia untuk memastikan keamanan Marina terkait aksi kebebasan menyampaikan pendapat.
Seperti yang diketahui pada 4 Maret 2022 lalu, aksi yang mendiskreditkan pasukan Rusia, dan penyebaran berita bohong akan diancam hukuman penjara hingga 15 tahun.
Dalam foto yang beredar tampa Marina meninggalkan gedung pengadilan di Moskow setelah membayar denda.
Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, sebelum ditangkap oleh polisi, Marina ternyata sempat merekam dirinya sendiri.
Di dalam video tersebut, Marina mengaku malu karena merasa harus menyebarkan propaganda pemerintah Rusia.
"Saya malu karena saya telah membiarkan diri saya untuk menceritakan kebohongan dari layar televisi. Saya malu membiarkan masyarakat Rusia berubah menjadi zombi," kata Marina.
Marina lalu mengajak agar masyarakat Rusia bersama-sama melakukan protes untuk menghentikan perang.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, di dalam poster yang dibawa Marina juga terdapat gambar bendera Rusia dan Ukraina.
Berikut tulisan yang ada di poster tersebut:
"Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong kepada mu di sini. Rusia menentang perang."