Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ungkap Motif Pertemuan Zelensky dengan PM Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko di Kiev

Pihak Rusia mengomentari pertemuan langsung Perdana Menteri (PM) Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @zelenskiy_official
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, diunggah Selasa (1/3/2022). Terbaru, pihak Rusia mengomentari pertemuan langsung Zelensky dengan 3 Perdana Menteri di Kiev, Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Pihak Rusia mengomentari pertemuan langsung Perdana Menteri (PM) Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Disebutkan bahwa masing-masing pemimpin negara tersebut memiliki motivasi tersendiri dalam perundingan yang dilakukan di Kiev, ibu kota Ukraina.

Menurut pihak Rusia, ketiga perdana menteri disinyalir hanya memanfaatkan kondisi perang untuk kepentingannya masing-masing.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merekam dirinya bersama pejabat tinggi pemerintahan Ukraina menegaskan akan tetap berada di Kiev di tengah gempuran pasukan militer Rusia, Jumat (25/2/2022) malam.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merekam dirinya bersama pejabat tinggi pemerintahan Ukraina menegaskan akan tetap berada di Kiev di tengah gempuran pasukan militer Rusia, Jumat (25/2/2022) malam. (YouTube Guardian News)

Baca juga: Zelensky Siap Bertemu Empat Mata dengan Putin, Ini yang akan Dirundingkan Ukraina dan Rusia

Baca juga: 1 Jam Presiden Ukraina Berbicara dengan PM Israel, Zelensky Minta Dibantu Menyelamatkan Tawanan

Dilansir TribunWow.com dari kanal berita Rusia RIA Novosti, Selasa (15/3/2022), PM Polandia, Mateusz Morawiecki, PM Republik Ceko Petr Fiala dan PM Slovenia Janez Jansha melakukan perjalanan ke Kiev.

Mengutip layanan pers Kabinet Polandia, ketiganya akan bertemu dengan Zelensky untuk membahas krisis yang terjadi.

"Ketua Dewan Menteri (Polandia) Mateusz Morawiecki dan Wakil Perdana Menteri, Ketua Komite Urusan Keamanan dan Pertahanan Nasional Jaroslaw Kaczynski, bersama dengan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, menuju ke Kiev hari ini sebagai perwakilan Dewan Eropa pada pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal," bunyi keterangan tersebut.

Disebutkan tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah untuk mengkonfirmasi dukungan tegas dari seluruh Uni Eropa bagi kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina.

Selain itu, kedatangan para pejabat tinggi tersebut juga untuk memberikan dukungan yang diberikan melalui paket kesepakatan.

Sementara itu, dalam siaran radio Sputnik, ilmuwan politik, profesor dari Universitas Kemanusiaan Negeri Rusia Vadim Trukhachev menyatakan pendapat bahwa masing-masing dari mereka memiliki alasan sendiri untuk mengunjungi Kiev.

"Republik Ceko memiliki motif untuk mengkonsolidasikan dirinya sebagai negara paling Russophobia di Eropa, meskipun ini terdengar tidak wajar."

"Bagi Polandia, ini berarti menunjuk Ukraina sebagai wilayah untuk memperluas pengaruhnya," kata Vadim Trukhachev.

"Dan semuanya dangkal dengan Slovenia: pemilihan akan diadakan di sana dalam sebulan, dan Jansa ingin tetap menjadi perdana menteri. Selain itu, untuk menunjukkan bahwa Slovenia bergerak setelah Uni Eropa."

Vadim Trukhachev dapat memprediksi apa saja yang akan disampaikan tiga kepala negara itu pada Zelensky.

Ketiganya dikatakan akan memberi keterangan terkait alasan Ukraina belum bisa masuk Uni Eropa dan NATO.

"Mereka akan meyakinkan Zelensky, mereka akan menjelaskan kepadanya dengan sabar dan dengan sangat menyesal mengapa Ukraina saat ini tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota UE dan NATO."

"Mereka akan memberi tahu Zelensky: untuk masuk ke Uni Eropa, perlu entah bagaimana berurusan dengan kepribadian Stepan Bandera - di Polandia dan Republik Ceko ia dianggap sebagai penjahat perang," tutur Vadim Trukhachev.

Selain itu, masalah pengungsi Ukraina yang kini diperkirakan sudah mencapai 4 juta orang juga akan diangkat.

Tak hanya ke negara tetangga, rupanya pengungsi Ukraina juga telah melarikan diri hingga ke Slovenia.

"Mereka juga akan membahas apa yang harus dilakukan dengan kerumunan pengungsi Ukraina, yang penuh di Polandia, di Republik Ceko, mereka telah mencapai Slovenia."

"Di akhir kunjungan, saya akan mendengarkan Jansha, karena dia akan menjadi yang paling tidak emosional dari semua trinitas ini", imbuh Vadim Trukhachev.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, China Nekat Turun Tangan hingga Aksi Protes saat Siaran Langsung

Baca juga: Alasan India Dukung Putin atas Invasi Rusia ke Ukraina, karena Utang Budi dan Demi Keuntungan

Wali Kota Polandia Keluhkan Masalah Pengungsi

Polandia adalah satu dari beberapa negara yang menjadi tujuan para pengungsi dari Ukraina.

Diketahui sejak 24 Februari 2022 lalu, warga sipil Ukraina berbondong-bondong pergi meninggalkan negara mereka setelah pasukan militer Rusia datang menginvasi.

Banjirnya pengungsi yang masuk ke negara-negara tetangga kini menjadi masalah baru.

Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, masalah pengungsi ini kini dikeluhkan oleh Walikota Zamosc, Polandia, yakni Andrzej Wnuk.

Zamosc saat ini menampung puluhan ribu pengungsi Ukraina.

Andrzej memperingatkan pada suatu hari, Zamosc tidak akan lagi bisa menampung para pengungsi.

"Warga Polandia kelihatannya sangat siap untuk memberi, tetapi itu semua akan berakhir pada suatu hari," ujarnya.

Warga Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke negara tetangga, pada 1 Maret 2022.
Warga Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke negara tetangga, pada 1 Maret 2022. (AFP/Wojtek Radwanski)

Andrzej mengaku, ketika gelombang pertama pengungsi datang, ia mengira akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat Polandia dan Uni Eropa.

"Tapi ternyata kita ditinggal sendirian," jelas Andrzej.

"Kami membutuhkan bantuan finansial atau kualitas keramahan kami akan jatuh drastis."

Di sisi lain, seorang pengusaha rumah makan di Zamosc bernama Damian Poterucha secara sukarela mengubah bisnisnya menjadi dapur khusus yang memasak untuk para pengungsi.

Namun ia juga mengakui kini keuangannya semakin menipis dan hanya mampu bertahan untuk dua minggu ke depan. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Volodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaPolandiaRepublik CekoKievVladimir PutinSlovenia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved