Konflik Rusia Vs Ukraina
Viral Video Aksi Kilat Polisi Rusia Sergap Pengunjuk Rasa Anti Perang Ukraina, Justru Salah Sasaran
Sebuah rekaman menunjukkan aksi polisi Rusia saat mengamankan pihak yang dinilai menunjukkan penentangan atas invasi ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Setelah penangkapan terjadi, wanita kedua datang untuk berbicara dengan juru kamera.
"Kamu hanya merekam oposisi, kan?," tegur wanita itu dengan tajam.
"Bagaimana dengan mereka yang punya opini berbeda? Bagaimana dengan mereka yang tidak melakukan protes dan percaya pada operasi militer yang dilakukan negara kita, apakah kamu merekamnya juga?"
"Tentu saja, kami menunjukkan semua pendapat," jawab juru kamera tersebut.
"Nah, aku juga ingin mengekspresikan pendapatku," ucap wanita tersebut.
Tetapi tepat ketika wanita itu bersiap untuk menyatakan dukungannya terhadap Putin, tiga polisi mencengkeram lengannya sebelum dia bisa mengucapkan lebih dari dua kata.
Peristiwa ini terjadi setelah pemerintah Rusia memberlakukan larangan penggunaan media sosial serta media Barat dan situs berita independen.
Pemerintah juga menetapkan ancaman 15 tahun penjara bagi mereka yang dinilai menghina negara dan militer Rusia.
Baca juga: Kesaksian Warga Ukraina atas Kekejaman Tentara Rusia, Lihat Keluarga Dibunuh hingga Ditembaki
Baca juga: Singgung Kemungkinan Perang Nuklir, Selebriti dan Tokoh Rusia Tolak Keras Invasi ke Ukraina
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan
Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).
Para demonstran melakukan penolakan atas invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.
Sementara tentara militer Putin beraksi di Ukraina, polisi dan petugas keamanan memerangi rakyatnya sendiri di dalam negeri.

Dilansir Aljazeera, Minggu (6/3/2022), ribuan pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak untuk perang!" dan "Memalukan!", menurut video yang diposting di media sosial oleh aktivis oposisi dan blogger.
Puluhan pengunjuk rasa di kota Ural, Yekaterinburg, ditangkap.