Konflik Rusia Vs Ukraina
Bakal Ikut Perang di Ukraina? China Jawab Isu Rusia Minta Bantuan Militer
Pemerintahan China menjawab pertanyaan media soal dimintai bantuan oleh Rusia untuk mengirim pasukan militer.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Pada konferensi video bersama kedua pimpinan negara lain, Xi Jinping mengaku sedih melihat konflik yang terjadi di Eropa.
Xi Jinping juga meminta agar Prancis dan Jerman bersama China bekerja sama mendukung terjadinya negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, Xi Jinping mendeskripsikan situasi di Ukraina sangat mengkhawatirkan.
Menurut Xi Jinping hal yang harus diprioritaskan saat ini adalah mencegah konflik di Ukraina meluas di luar kendali.
Juru bicara pemerintah Jerman menjelaskan, saat ini telah terjadi kesepakatan antara Jerman, China, dan Prancis untuk mendorong jalur negosiasi damai sebagai solusi mengakhiri konflik Rusia dan Ukraina.
"Pimpinan dari tiga negara berbicara mendukung bantuan kemanusiaan dan akses ke daerah konflik," ujar jubir pemerintah Jerman.
Diketahui, selama ini China menolak untuk menyebut apa yang dilakukan oleh Rusia sebagai invasi.
China juga menentang sanksi yang diberikan oleh sejumlah negara terhadap Rusia menyebut sanksi tersebut adalah hal yang ilegal.
Reporter Aljazeera di China menjelaskan saat ini China sedang berada di bawah tekanan untuk mengambil sikap terhadap konflik Rusia dan Ukraina.
China disebut ingin segera konflik Rusia dan Ukraina segera berakhir.
Pada Selasa (8/3/2022), direktur agen intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, William Burns meyakini Xi Jinping saat ini sedang gelisah.
"Mereka tidak mengantisipasi pasukan Rusia mengalami kesulitan yang besar," ujar Burns.
Burns juga menduga Xi Jinping khawatir reputasinya akan memburuk gara-gara memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Hanya China yang Bisa Selamatkan
Mantan direktur jenderal Royal United Services Institute, Michael Clarke, menuturkan spekulasi seputar invasi Rusia ke Ukraina.