Konflik Rusia Vs Ukraina
Pemerintah Ukraina Klarifikasi Info Intelijennya soal Pasukan Rusia Tembaki Rombongan Pengungsi
Pemerintah Ukraina melalui Kementerian Pertahanannya mengklarifikasi sebuah informasi yang belum lama ini disampaikan oleh intelijennya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Saat ditanya oleh wartawan tentang serangan Rusia ke rumah bersalin, Lavrov justru menyalahkan media massa.
Ia menjelaskan bagaimana media tidak memberikan cerita yang berimbang terkait serangan ke rumah bersalin tersebut.
Lavrov lalu memaparkan bahwa rumah bersalin yang diserang oleh Rusia sudah dalam kondisi kosong dan tidak ada pasiennya.
Dirinya juga menyampaikan rumah bersalin itu telah dikuasai oleh kelompok radikal Ukraina.
Setidaknya ada 17 orang mengalami luka-luka seusai pasukan militer Rusia melakukan serangan udara ke sebuah rumah sakit bersalin yang ada di Mariupol, Ukraina, pada Rabu (9/3/2022).
Pada foto yang beredar di media sosial (medsos) tampak kondisi rumah bersalin yang diserang Rusia rusak parah.
Sebagian bangunan rumah bersalin tersebut tampak hancur, sedangkan di bagian luar terdapat puing-puing dan bangkai mobil yang rusak akibat serangan udara Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari thesun.co.uk, pada foto yang lain tampak sejumlah wanita mengalami luka-luka keluar dari bangunan yang baru saja diserang oleh Rusia.
Seorang ibu hamil mengalami luka di kaki terpotret sedang ditandu oleh empat pria.
Gubernur regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko menjelaskan, dalam serangan itu tidak terdapat kroban jiwa.
Ia mengatakan, serangan dilakukan oleh pihak Rusia saat momen gencatan senjata berlaku.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Mariupol, Serhiy Orlov mengaku tidak menduga Rusia akan menyerang rumah bersalin.
"Kami tidak mengerti bagaimana mungkin di era modern ini terjadi pemboman di rumah sakit anak-anak. Orang-orang tidak dapat percaya ini terjadi," ujar Olrov.
Baca juga: Ukraina Akui Tak Mampu Lawan Rusia, Volodymyr Zelensky: Perang Dunia Ke-3 akan Dimulai
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan apa yang dilakukan oleh Rusia adalah kejahatan perang.
Orlov menyampaikan, sejak Mariupol diserang oleh pasukan Rusia, paling tidak ada 1,170 warga sipil tewas di sana.