Konflik Rusia Vs Ukraina
Berisi 80 Warga Sipil, Masjid di Ukraina Turut Diserang Pasukan Rusia
Jadi tempat berlindung puluhan warga sipil, sebuah masjid di Mariupol, Ukraina tak luput dari serangan pasukan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Pemerintah Rusia berdalih, rumah bersalin yang mereka serang telah dalam kondisi kosong dan dikuasai oleh kelompok radikalis di Ukraina.

Baca juga: Rusia Klaim Foto Ibu Hamil Korban Serangan di Ukraina Hanya Hoaks, Terungkap Fakta Sebenarnya
Baca juga: Sedang Terjerat Kasus Kriminal, Ibu di Inggris Memohon Diberi Waktu Jemput Anaknya di Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, pemerintah Rusia juga menuding foto-foto korban yang beredar adalah aktor, bukan korban sungguhan.
Tudingan Rusia itu meliputi foto ibu hamil yang keluar dari rumah bersalin dalam kondisi penuh luka.
Satu dari beberapa ibu hamil yang fotonya beredar luas di dunia maya adalah seorang selebgram kecantikan bernama Marianna Podgurskaya.
Marianna yang dituding sebagai aktor settingan kini dikonfirmasi telah melahirkan.
Ia melahirkan persis satu hari seusai serangan pasukan Rusia menghancurkan rumah bersalin di Mariupol.
Kabar ini dikonfirmasi oleh Olga Tokariuk selaku peneliti yang bekerja di Pusat Analisis Kebijakan Eropa.
"Saya mendapat update dari saudara Marianna," ujar Olga.
Olga bercerita, Marianna telah berhasil melahirkan seorang anak perempuan secara lancar dan selamat.
"Mereka baik-baik saja, tetapi cuaca sangat dingin di Mariupol dan bombardir tak kunjung berhenti," ungkapnya.
Sebelumnya, akun sosial media milik Marianna sempat jadi target serangan oleh warganet yang diduga dimobilisasi oleh pemerintah Rusia.
Marianna dituding merupakan bagian dari konspirasi negara-negara barat bersama Ukraina untuk menjatuhkan Rusia.
Di sisi lain, petugas pemakaman menggotong sejumlah mayat yang dibungkus karpet atau kantong mayat ke parit sepanjang 25 meter di Mariupol, Ukraina.
Baca juga: Nekat Invasi Ukraina, Putin Yakin Sanksi Global akan Buat Rusia Lebih Kuat, Jadi Bumerang bagi Barat
Tumpukan jasad tersebut adalah korban meninggal dari kalangan warga sipil dan tentara Ukraina yang terbunuh akibat pemboman oleh Rusia.
Pejabat setempat yang kewalahan menangani banyaknya korban, akhirnya memutuskan untuk melakukan pemakaman massal.