Konflik Rusia Vs Ukraina
1 Jam Presiden Ukraina Berbicara dengan PM Israel, Zelensky Minta Dibantu Menyelamatkan Tawanan
Selama 1 jam, Presiden Ukraina Zelensky berbicara langsung dengan PM Israel Naftali Bennet.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Tolong beri tahu saya bagaimana Anda bisa membunuh dengan benda ini? Ini tidak mungkin. Jadi saya tidak tahu apa yang ditakuti orang-orang ini," ujar Korniychuk pada Senin (7/3/2022) waktu setempat.
Kendati demikian, Korniychuk tetap menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terkait upaya Israel menjadi mediator.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengumumkan pembentukan sebuah pasukan baru untuk menghadapi invasi pasukan Rusia.
Pasukan baru Ukraina itu memiliki nama Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.
Legiun tersebut diketahui beranggotakan warga negara lain yang suka rela ingin datang ke Ukraina untuk menghadapi pasukan Rusia.
Zelensky juga telah menghilangkan kewajiban visa untuk sementara bagi warga negara lain yang mau bergabung dengan Ukraina melawan Rusia.
Kebijakan ini efektif berlaku mulai Selasa (1/3/2022) hingga status darurat militer berakhir.
Berdasarkan informasi dari media asal Jerusalem, The Jerusalem Post, ajakan bergabung ini sempat disuarakan oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Israel di Tel Aviv.
Pengumuman disampaikan lewat akun media sosial Kedutaan Ukraina.
"Perhatian untuk mereka yang ingin bergabung melindungi Ukraina dari agresi militer Rusia! Wahai saudara dan masyarakat Israel serta warga negara lain yang saat ini ada di Israel! Kedutaan Ukraina telah memulai mendata sukarelawan yang ingin bergabung untuk berperang melawan Rusia," papar Kedutaan Besar Ukraina untuk Israel di akun Facebook resminya.
Selain ajakan, Kedutaan Ukraina juga menyertakan alamat email bagi warga yang tertarik bergabung datang ke Ukraina melawan Rusia.
Namun unggahan ini langsung dihapus tak lama setelah dipublikasikan.
Kementerian Luar Negeri Israel dan juru bicara pasukan militer Israel (Israel Defense Force) menolak menanggapi apa yang dilakukan oleh Kedutaan Ukraina.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mendukung apa yang dilakukan oleh Ukraina.
Truss bahkan mendukung warga negara Inggris yang mau datang ke Ukraina untuk melawan Rusia.