Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kadyrov Bantah Kematian Komandan Chechnya, Sebut Ukraina Sebar Hoaks: Ini Kerja Setan

Presiden Republik Checnya, Ramzan Kadyrov, membantah kabar kematian perwira tinggi Chechnya, Ansor Bisaev.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Capture YouTube Kompas TV
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov saat berpidato di depan pasukannya, diunggah Kamis (3/3/2022). Terbaru, Kadyrov membantah kabar kematian perwira tingginya, Ansor Bisaev, Jumat (11/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Republik Checnya, Ramzan Kadyrov, membantah kabar kematian perwira tinggi Chechnya, Ansor Bisaev.

Ia menuding pihak Ukraina sengaja menyebarkan berita palsu untuk menurunkan moral prajurit Checnya yang bertempur bersama orang-orang Rusia.

Dalam keterangannya, Kadyrov menyebut kabar yang beredar tersebut merupakan cara keji yang dilakukan setan.

Ribuan pria dari Chechnya bersedia menawarkan bantuan kepada angkatan bersenjata Rusia. Dilihat dari video APTN, ada 12.000 sukarelawan lokal berkumpul di alun-alun pusat ibukota regional, Grozny. Pernyataan itu diungkapkan Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat militer Moskow melakukan serangan hari kedua di Ukraina, Pada Jumat (25/2/2022).
Ribuan pria dari Chechnya bersedia menawarkan bantuan kepada angkatan bersenjata Rusia. Dilihat dari video APTN, ada 12.000 sukarelawan lokal berkumpul di alun-alun pusat ibukota regional, Grozny. Pernyataan itu diungkapkan Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat militer Moskow melakukan serangan hari kedua di Ukraina, Pada Jumat (25/2/2022). (youtube kompastv)

Baca juga: Presiden Chechnya Kadyrov Syok atas Penemuan Lab Rahasia AS di Ukraina: Mereka Penjajah Sebenarnya

Baca juga: Rusia Klaim Foto Ibu Hamil Korban Serangan di Ukraina Hanya Hoaks, Terungkap Fakta Sebenarnya

Dikutip TribunWow.com dari kanal berita Rusia RIA Novosti, Sabtu (11/3/2022) berita tentang kematian komandan OMON 'Akhmat-Grozny', Anzor Bisaev ramai beredar di internet.

Kabar tersebut langsunng dibantah Kadyrov melalui unggahan di Telegram.

Rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu menuduh kabar tersebut datang dari pasukan nasionalis Ukraina.

Ia menyebut propaganda yang diduga dilakukan sebagai kerja setan.

"Ini adalah kerja Bandera dan setan berbahasa Chechnya," tuding Kadyrov.

Bertentangan dengan laporan tersebut, Kadyrov menegaskan bahwa perwiranya masih hidup.

"Dia mengirimkan salam untuk semua orang Rusia," kata Kadyrov.

Menurutnya, pihak Ukraina putus asa akibat melihat keganasan pasukan Checnya di medan laga.

Karena kahilangan akal sehat, pihak lawan pun berusaha membuat berita palsu tersebut.

"Mereka tidak dapat melakukan apa pun dengan pejuang kami di medan perang. Oleh karena itu, setelah kehilangan keberaniannya, mereka mulai memanggil kerabat mereka dengan kejam," tulis Kadyrov di saluran Telegramnya.

Di sisi lain, Kadyrov menyebutkan bahwa ratusan pemuda Chechnya antusias untuk bergabung dalam perang tersebut.

Bahkan, para pemuda tersebut melakukan aksi patriotik yang diberinama 'Kami adalah (Tentara-red) Cadangan'.

Baca juga: Keluhan Turis Rusia yang Kehabisan Uang di Bali akibat Sanksi Invasi ke Ukraina: Kami Khawatir

"Saya dengan tulus senang bahwa tidak hanya pegawai lembaga penegak hukum, tetapi juga ratusan ribu orang muda yang ingin bergabung dengan barisan sukarelawan bergabung dengan aksi patriotik "Kami adalah cadangan"," kata Kadyrov.

"Ini sekali lagi membuktikan solidaritas yang tinggi dari rakyat kami,dan keberanian mereka di depan ancaman apa pun," tambahnya.

Sebagai informasi, bukan hanya sekali ini komandan perang Chechnya dikabarkan tewas.

Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut Senior Magomed Tushaev dikabarkan tewas saat menyerang Ukraina.

Selain itu, ada juga perwira militer Mayor Jenderal Sharip Delimkhanov yang juga dikabarkan gugur saat perang.

Namun, beberapa hari setelah kabar kematiannya beredar, Delimkhanov justru muncul dalam sebuah rekaman video singkat.

Ia tampil bersama Anzor Bizaev yang juga dikabarkan telah meninggal.

Dalam video tersebut, Delimkhanov dan Bizaev tampak sehat dan bisa tertawa-tawa seperti biasa.

Baca juga: Sebut Ukraina Lakukan Taktik Kotor, Presiden Chechnya Kadyrov Prediksi Akhir Memalukan Musuh Rusia

Baca juga: Keunggulan Drone Bayraktar Ukraina, Berjasa Pukul Mundur Barisan Tank dan Senjata Thermobaric Rusia

Kadyrov Minta Zelensky Diganti

Kepala Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengaku siap mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun, niat tersebut disertai syarat yang harus dipenuhi Zelensky agar perdamaian antara Rusia dan Ukraina bisa terjadi.

Di sisi lain, ia menyatakan siap mengirim prajurit khusus dari keluarganya sendiri jika dalam kurun waktu tertentu, perang di Ukraina masih terjadi.

Dikutip TribunWow.com dari media Rusia Radio Sputnik, Senin (7/3/2022) Kadyrov siap menjembatani pertemuan langsung Putin dengan Zelensky.

Hanya saja, ia meminta agar Zelensky 'mempercayai Rusia'.

Secara pribadi, Kadyrov akan menghubungi Putin agar bersedia untuk membuka dialog dengan Zelensky.

“Zelensky, jika anda pergi ke Polandia, Anda akan menghadapi nasib Saakashvili, yang dijebak dan akhirnya kembali ke tanah airnya lewat dermaga," tulis Kadyrov melalui kanal telegramnya.

"Jika anda mempercayai Rusia dan siap untuk berdialog, maka saya siap untuk bertemu dengan anda di tengah jalan dan secara pribadi meminta Presiden Rusia untuk memberi anda suaka dan menyelamatkan muka anda."

Kadyrov mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan Zelensky dan mengingatkan tak ada jalan keluar lain.

"Semua ini akan mungkin jika anda mendengarkan saya sekarang dan menggunakan satu-satunya kesempatan anda. Tidak ada tempat untuk lari," tulis Kadyrov.

Selain itu, Kadyrov menjamin Putin dan Zelensky akan mencapai kesepakatan dalam sebuah pertemua pribadi.

Hanya saja, ia menuntut agar Zelensky menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Ukraina sebelumnya, Viktor Yanukovych.

Sementara itu, dilansir media Rusia Ria Novosti, Minggu (6/3/2022), Kadyrov mengatakan bahwa jika perlu, perwakilan keluarganya siap untuk pergi ke Ukraina.

Dia mengatakan bahwa di Chechnya, pembangunan personel SOBR 'Akhmat' berlangsung, yang terdiri lebih dari 60 pejuang keluarga Kadyrov.

Kadyrov menyatakan perwakilan keluarganya dari pasukan khusus tersebut, sudah begitu ingin dikirim ke medan perang.

"Saat ini mereka ingin berkontribusi pada pembebasan Ukraina dari Bandera. Mereka masih tetap berada di Republik Chechnya hanya karena belum adanya perintah," kata Kadyrov.

"Tetapi semua orang dengan tulus berharap bahwa penantian mereka tidak akan lama. Jika perlu, perwakilan keluarga Kadyrov, selain yang berkumpul di formasi, siap dikirim Ukraina agar memiliki lebih banyak tenaga dari keluarga kami." (TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinRepublik ChechnyaVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved