Konflik Rusia Vs Ukraina
Kadyrov Bantah Kematian Komandan Chechnya, Sebut Ukraina Sebar Hoaks: Ini Kerja Setan
Presiden Republik Checnya, Ramzan Kadyrov, membantah kabar kematian perwira tinggi Chechnya, Ansor Bisaev.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
“Zelensky, jika anda pergi ke Polandia, Anda akan menghadapi nasib Saakashvili, yang dijebak dan akhirnya kembali ke tanah airnya lewat dermaga," tulis Kadyrov melalui kanal telegramnya.
"Jika anda mempercayai Rusia dan siap untuk berdialog, maka saya siap untuk bertemu dengan anda di tengah jalan dan secara pribadi meminta Presiden Rusia untuk memberi anda suaka dan menyelamatkan muka anda."
Kadyrov mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan Zelensky dan mengingatkan tak ada jalan keluar lain.
"Semua ini akan mungkin jika anda mendengarkan saya sekarang dan menggunakan satu-satunya kesempatan anda. Tidak ada tempat untuk lari," tulis Kadyrov.
Selain itu, Kadyrov menjamin Putin dan Zelensky akan mencapai kesepakatan dalam sebuah pertemua pribadi.
Hanya saja, ia menuntut agar Zelensky menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Ukraina sebelumnya, Viktor Yanukovych.
Sementara itu, dilansir media Rusia Ria Novosti, Minggu (6/3/2022), Kadyrov mengatakan bahwa jika perlu, perwakilan keluarganya siap untuk pergi ke Ukraina.
Dia mengatakan bahwa di Chechnya, pembangunan personel SOBR 'Akhmat' berlangsung, yang terdiri lebih dari 60 pejuang keluarga Kadyrov.
Kadyrov menyatakan perwakilan keluarganya dari pasukan khusus tersebut, sudah begitu ingin dikirim ke medan perang.
"Saat ini mereka ingin berkontribusi pada pembebasan Ukraina dari Bandera. Mereka masih tetap berada di Republik Chechnya hanya karena belum adanya perintah," kata Kadyrov.
"Tetapi semua orang dengan tulus berharap bahwa penantian mereka tidak akan lama. Jika perlu, perwakilan keluarga Kadyrov, selain yang berkumpul di formasi, siap dikirim Ukraina agar memiliki lebih banyak tenaga dari keluarga kami." (TribunWow.com)