Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Langgar Gencatan Senjata, Rusia Hancurkan RS Bersalin di Ukraina, Sejumlah Anak Terjebak Reruntuhan

Sebuah serangan udara Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dengan bangsal bersalin di kota Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Tangkapan Layar YouTube Aljazeera English
Kompleks Rumah Sakit Bersalin di Mariupol,Ukraina, mendapat serangan dari Rusia saat gencatan senjata seharusnya sudah dimulai, Rabu (9/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah serangan udara Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dengan bangsal bersalin di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022)

Insiden itu melukai sedikitnya 17 orang, dan membuat pasien anak-anak serta beberapa orang lain terperangkap reruntuhan.

Serangan ini terjadi ketika Rusia sepakat akan melakukan gencatan senjata untuk membuka koridor kemanusiaan.

Pasien anak penderita kanker di Kiev, Ukraina menyuarakan pesan untuk menghentikan perang, Selasa (1/3/2022). Pasien dirawat di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom selama terjadi penyerangan oleh Rusia.
Pasien anak penderita kanker di Kiev, Ukraina menyuarakan pesan untuk menghentikan perang, Selasa (1/3/2022). Pasien dirawat di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom selama terjadi penyerangan oleh Rusia. (AFP/ Aris Messinis)

Baca juga: Apotek Rusia Kekurangan Pasokan Obat-obatan, Imbas Sanksi Global akibat Invasi ke Ukraina

Baca juga: Kisah Dokter Bertahan Hidup di Bungker dengan Macan Kumbang dan Jaguar, Dampak Perang Rusia-Ukraina

Sebelumnya, Rusia telah mengatakan akan menahan tembakan untuk membiarkan ribuan warga sipil melarikan diri dari Mariupol dan kota-kota lain.

Tetapi pada hari yang sama, dewan kota Mariupol mengatakan rumah sakit anak-anak di kotanya justru beberapa kali terkena serangan udara.

Serangkaian ledakan menghancurkan jendela dan sebagian besar fasad rumah sakit anak tersebut.

Tanah berguncang hingga terasa sampai lebih dari 1,5 kilometer jauhnya.

Polisi dan tentara bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban, membawa seorang wanita hamil dan berdarah di atas tandu.

Wanita lain meratap sambil memeluk anaknya.

Di halaman, mobil hancur terbakar, dan lubang bekas ledakan terlihat begitu dalam.

Kata administrasi militer regional di Donetsk kepada AFP, Serangan itu terjadi saat pasien perempuan sedang melahirkan.

Volodymir Nikulin, seorang pejabat tinggi polisi regional, meninjau reruntuhan rumah sakit.

"Hari ini Rusia melakukan kejahatan besar,” kata Volodymir Nikulin dikutip TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (10/3/2022).

"Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apapun."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis di Twitter bahwa ada orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan dan menyebut serangan itu sebagai kekejaman.

Video yang dibagikan oleh Zelensky menunjukkan lorong-lorong yang dicat dengan ceria dipenuhi dengan reruntuhan bangunan.

"Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia ke Rumah Sakit Bersalin. Orang-orang dan anak-anak terperangkap di bawah reruntuhan. Kejam! Berapa lama dunia akan membiarkan teror yang terjadi? Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Kalian punya kekuatan tapi sepertinya kehilangan rasa kemanusiaan," tulis @ZelenskyyUa, Rabu (9/3/2022).

Di pihak Rusia, Kementerian Luar Negeri tidak menyangkal serangan itu.

Hanya saja, pihak Rusia menuduh batalion nasionalis Ukraina menggunakan rumah sakit untuk mengatur posisi menembak setelah memindahkan staf dan pasien.

Tindakan itu pun mendapat kecaman internasional, seperti halnya AS yang mengecam penggunaan kekuatan biadab terhadap warga sipil, sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut serangan itu dengan istilah bejat.

Seorang juru bicara PBB mengatakan tidak seharusnya ada fasilitas kesehatan yang menjadi target.

Baca juga: Rusia Mengebom Rumah Sakit Bersalin di Kiev Ukraina, Berikut Kondisi para Pasien dan Bayinya

Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia

Ibu Negara Ukraina Rilis Foto Anak-anak yang Tewas

Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska, mengungkap keprihatinan atas banyaknya korban anak-anak yang tewas.

Olena mengunggah foto anak-anak yang meninggal terkena serangan dari tentara Rusia.

Hingga kini, istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu mengatakan ada 38 anak yang tewas akibat invasi tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari akun Instagram @olenazelenska_official, Rabu (9/3/2022), diperlihatkan lima foto anak-anak Ukraina.

Kebanyakan dari mereka berjenis kelamin perempuan dan memiliki rentang usia dari 1 tahun hingga 14 tahun.

Zelenska pun memberikan informasi mengenai anak-anak tersebut di kolom keterangan.

Foto pertama menampilkan seorang pria berlari menggendong anak berusia 1,5 tahun di sebuah rumah sakit.

Namun terlihat bercak-bercak darah dari kain yang digunakan untuk membawa anak tersebut.

"Penjajah Rusia membunuh anak-anak Ukraina, secara sadar dan sadis.

Kirill yang berusia 18 bulan dari Mariupol segera dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya.

Dia terluka oleh penembakan itu, dan dokter tidak bisa berbuat apa-apa," tulis Zelenska.

Kemudian, diperlihatkan seorang anak perempuan sedang berjongkok dan tersenyum manis.

Disusul foto seorang gadis kecil yang tersenyum lebar menunjukkan sesuatu di tangannya.

"Alice dari Okhtyrka.

Dia bisa saja berusia delapan tahun.

Namun, dia meninggal dalam penembakan bersama kakeknya, yang melindunginya.

Polina dari Kiev.

Dia meninggal selama penembakan di jalan-jalan ibukota kami, bersama dengan orang tua dan saudara laki-lakinya.

Saudaranya dalam kondisi kritis."

Kemudian, tampak foto seorang bocah laki-laki dikelilingi tiga orang dewasa yang tampaknya adalah keluarganya.

Terakhir, seorang gadis manis berdiri di samping pohon cemara sembari berpose membawa bola salju.

"Arseniy, 14 tahun.

Sebuah pecahan proyektil mengenai kepalanya.

Petugas medis tidak bisa menjangkau bocah itu karena diberondong tembakan.

Arseniy mati kehabisan darah.

Sofia, 6 tahun.

Dia, bersama dengan saudara laki-lakinya yang berumur satu setengah bulan, ibu, nenek, dan kakeknya, ditembak mati di dalam mobil mereka.

Keluarga itu mencoba meninggalkan Nova Kakhovka."

Menurut Zelenska, ada 38 anak tercatat telah meninggal sejak invasi pertama diluncurkan.

Angka ini masih terus bertambah mengingat banyaknya pengungsi dan anak-anak masih terjebak di sejumlah kota.

"Setidaknya 38 anak telah meninggal di Ukraina.

Dan angka ini mungkin meningkat saat ini karena penembakan di kota-kota kita yang damai!"

Sementara itu, pihak Rusia membantah melakukan penyerangan ke masyarakat sipil dan fasilitas publik.

Zelenska pun menyoroti hal tersebut dan menunjukkan foto anak-anak tersebut ke wajah tentara maupun pejabat Rusia.

"Ketika orang-orang di Rusia mengatakan bahwa pasukan mereka tidak menyakiti penduduk sipil, tunjukkan kepada mereka gambar-gambar ini!

Tunjukkan pada mereka wajah anak-anak ini yang bahkan tidak diberi kesempatan untuk tumbuh dewasa.

Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk meyakinkan pasukan Rusia agar berhenti menembak dan mengizinkan koridor kemanusiaan?"

Wanita 44 tahun itu pun mengimbau agar berita tersebut disebarkan sehingga bisa terdengar di telinga warga Rusia.

"Katakan kebenaran yang mengerikan ini: penjajah Rusia membunuh anak-anak Ukraina.

Beritahu ibu Rusia - beri tahu mereka apa yang sebenarnya dilakukan putra mereka di sini, di Ukraina.

Tunjukkan foto-foto ini kepada wanita Rusia - suami, saudara, rekan senegara anda membunuh anak-anak Ukraina!

Biarkan mereka tahu bahwa mereka secara pribadi bertanggung jawab atas kematian setiap anak Ukraina karena mereka hanya diam memberi persetujuan atas kejahatan ini."

(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyRumah Sakit
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved