Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Sebut AS Akui Adanya Laboratorium Rahasia di Ukraina, Perkuat Isu Pembuatan Senjata Biologis
Amerika Serikat disebut telah mengakui adanya pengembangan senjata biologis rahasia di Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Amerika Serikat disebut telah mengakui adanya pengembangan senjata biologis rahasia di Ukraina.
Pihak Rusia mengutip perkataan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland yang khawatir laboratorium tersebut akan direbut.
Pihak China pun dikatakan sudah turun tangan meminta AS mengonfirmasi kabar tersebut.
Baca juga: Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska Buka Suara, Ungkap Hal Paling Mengerikan dari Dampak Invasi Rusia
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-13, Simbol Z Makin Kerap Digunakan hingga Hasil Perundingan Ketiga
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia Ria Noviosti,Rabu (9/3/2022), disebutkan dalam sidang Senat, Nuland ditanya apakah ada senjata kimia atau biologi di Ukraina
Staf pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden itu pun mengakui adanya fasilitas penelitian biologi di Ukraina.
Saat ini, Ukraina dan AS sekarang bekerja untuk mencegah bahan yang terkumpul di sana agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia.
"Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologi. Kami khawatir pasukan Rusia mungkin mencoba mengambil alih, jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mencegah bahan penelitian ini jatuh ke tangan pasukan Rusia," kata Nuland.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap penemuan bahwa AS menghabiskan lebih dari Rp 2,8 triliun ($ 200 juta) untuk pengoperasian laboratorium biologi di Ukraina
Dikatakan bahwa Ukraina turut berpartisipasi dalam program pengembangan senjata biologis militer Amerika.
Menanggapi informasi tentang laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lizqian, buka suara.
PIhaknya mendesak AS untuk mengklarifikasi kegiatan militerisasi biologisnya di dalam dan luar negeri.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Sebut Didanai AS untuk Buat Virus Berbahaya
Baca juga: Rilis Foto Anak-Anak yang Tewas di Tangan Rusia, Ibu Negara Ukraina: Tunjukkan Wajah Ini pada Mereka
Rusia Sebut Ukraina Panik
Di tengah konflik dengan Ukraina, pemerintah Rusia mengklaim menemukan bukti adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah bio lab di Ukraina yang meneliti penyakit berbahaya.
Menurut keterangan pemerintah Rusia, total terdapat 30 biolab di Ukraina yang aktif bekerjasama dengan AS.
Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh Letjen Igor Kirilov selaku komandan pasukan Rusia dalam bidang pertahanan terhadap radiologi, kimiawi, dan biologis.
Letjen Kirilov menjelaskan, sebagian besar lab tersebut aktif sejak tahun 2014 lalu.
Ia juga menyampaikan, sejak lab-lab itu didirikan, sejumlah negara di Eropa pada saat yang sama mengalami peningkatan kasus penyakit menular seperti difteri, tuberculosis (TBC), hingga campak.
Letjen Kirilov melanjutkan, sejak Putin mengumumkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022), lab-lab kerja sama dengan AS yang ada di Ukraina buru-buru menghancurkan virus dan patogen yang sedang mereka teliti.
Letjen Kirilov mengklaim memiliki bukti dokumen yang berisi proses penghancuran virus dan patogen berbahya tersebut.
Berdasarkan keterangan dokumen yang diklaim diamankan oleh pasukan Rusia, penyakit berbahaya yang dipelajari di antaranya adalah anthrax.
Penelitian tersebut diduga juga memiliki kaitan dengan program militer.
Letjen Kirilov menjelaskan di bagian barat Kota Lvov, sebanyak 320 wadah berisi patogen berbahaya telah dihancurkan.
"Jika koleksi (patogen) tersebut jatuh ke tangan para ahli di Rusia, mereka sangat mungkin membuktikan Ukraina dan AS telah melanggar konvensi senjata biologis," jelasnya.
Kekhawatiran Letjen Kirilov adalah bahan-bahan penelitian yang diperlukan untuk kepentingan program militer telah dikirim ke AS.
Sementara itu Kementerian Pertahanan AS menyatakan tuduhan Rusia adalah sekadar disinformasi.
Sebelumnya, dikutip TribunWow.com dari kanal berita Rusia, Ria Novosti, Selasa (8/3/2022), Moskow mengaku telah menerima dokumen terkait dari karyawan laboratorium biologi Ukraina.
Dalam berkas tersebut, karyawan tersebut mengkonfirmasi bahwa komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina, dekat dengan wilayah Rusia.
Perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengungkapkan temuan tersebut.
"Dalam operasi militer khusus, fakta pembersihan darurat oleh rezim Kiev dari jejak program biologis militer yang dilaksanakan di Ukraina, yang didanai oleh Departemen Pertahanan AS, terungkap," ujar Konashenkov.
Menurut militer Rusia, setelah dimulainya invasi atau operasi khusus ke Ukraina, Pentagon disebut mengalami ketakutan serius.
Disebutkan bahwa AS khawatir dunia akan mengetahui pelaksanaan eksperimen biologis rahasia yang dilakukan di wilayah Ukraina.
Maka dilakukanlah upaya untuk menyembunyikan pelanggaran oleh Washington dan Kiev terhadap aturan pertama Konvensi PBB tentang Larangan Senjata Bakteriologis (Biologis) dan Racun.
Kementerian Kesehatan Ukraina dituduh telah mengirim instruksi ke semua laboratorium biologi untuk segera menghilangkan stok patogen berbahaya.
Menurut Konashenkov, virus atau patogen tersebut bisa menyebabkan wabah penyakit serius jika dilepaskan ke udara.
Ia pun mendapat laporan adanya penghancuran penelitian besar-besaran yang dilakukan saat agresi pertama Rusia dimulai pada Kamis (24/2/2022).
"Kami telah menerima dokumentasi dari karyawan laboratorium biologi Ukraina tentang penghancuran darurat patogen yang sangat berbahaya pada 24 Februari, yakni agen penyebab wabah, antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya," ungkap Konashenkov.
Dalam waktu dekat, Kementerian Pertahanan Rusia bermaksud untuk mempresentasikan hasil analisis dokumen yang diterima.(TribunWow.com/Via/Anung)