Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Terang-terangan Ungkap Ketakutannya terhadap Potensi Ukraina, Jadi Dasar Utama Agresi Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin menuturkan alasan utamanya melakukan agresi militer ke Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube RT
Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengadakan pertemuan dengan pramugari maskapai Aeroflot, Sabtu (5/3/2022). Terbaru, Putin mengungkap kekhawatirannya yang menjadi alasan utama invasi ke Ukraina. 

"Satu Yuzhmash nilainya tinggi, karena perusahaan itu mendesain dan membuat peluru kendali balistik antarbenua untuk Uni Soviet. Mereka akan mengembangkan dan melakukannya.”

Meski tampaknya invasi kini mengalami keterlambatan, Putin yakin bisa menyelesaikan misinya dengan baik.

"Kami memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas ini yang kami tetapkan sendiri dengan bantuan tentara profesional," tegas Putin.

Sebagai informasi, Rusia telah melancarkan serangan yang disebut dengan istilah operasi militer ke Ukraina, Kamis (24/3/2022).

Putin menyebut tujuan operasi tersebut adalah perlindungan pada orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta mengadili semua penjahat perang yang bertanggung jawab atas kejahatan berdarah terhadap warga sipil di Donbas.

Baca juga: Sosok 2 Master Perang Putin, Ahli Militer dan Konspirasi yang Pimpin Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Vs Presiden Rusia Putin, Mantan Komedian dan Eks KGB, Siapa Lebih Unggul?

Isu Rusia akan Invasi Moldova

Negara tetangga Ukraina, Moldova, resmi mendaftarkan diri sebagai anggota Uni Eropa (EU).

Setelah sebelumnya sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terlihat menyiarkan rencana invasi ke negara tersebut.

Beredar kabar bahwa hal ini merupakan implementasi obsesi Putin untuk kembali mengibarkan bendera Uni Soviet.

Dilansir Aljazeera, Kamis (3/3/2022), pengajuan Moldova untuk menjadi anggota EU didaftarkan setelah sepekan invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Moldova, Maia Sandu, mengumumkan peresmian tersebut dan menjelaskan alasan di balik keputusannya.

"Kami ingin hidup dalam perdamaian kesejahteraan, dan menjadi bagian dari dunia yang merdeka," kata Maia Sandu.

"Saat sejumlah keputusan memerlukan waktu, yang lain harus dibuat secara cepat dan tepat, dan memanfaatkan kesempatan yang datang dengan perubahan dunia."

Bekas jajahan republik Uni Soviet yang berbatasan dengan Ukraina dan Rumania itu, rentan menjadi sasaran lantaran berbatasan langsung dengan wilayah yang diserang Rusia.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKiev
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved