Konflik Rusia Vs Ukraina
Tak Hanya Mie Instan, Konflik Rusia-Ukraina juga Berdampak pada Kenaikan Emas hingga BBM
Invasi Rusia ke Ukraina menghambat sirkulasi ekspor-impor gandum dunia, serta bidang lain terkait.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tak ketinggalan, harga emas turut melonjak ketika Rusia menjatuhkan serangan berskala penuh ke Ukraian.
Namun Bank Sentral Amerika Serikat alias Federal Reserve (The Fed) berencana menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap hal tersebut.
Sehingga pemegang emas justru akan menghadapi potensi kerugian karena emas tersebut tak menghasilkan bunga seperti perkiraan.
"Emas sebagian besar telah diperdagangkan di bawah dukungan berita utama Ukraina-Rusia, tetapi juga mulai menghidupkan kembali hubungannya dengan imbal hasil yang riil jelang pertemuan FOMC Maret," tulis analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.
Baca juga: Reputasi China Dipertaruhkan, Disebut Tahu Rencana Rusia Invasi Ukraina hingga Bertukar Info Rahasia
Baca juga: Ramai-ramai Menyerah, Tentara Rusia Akui Ditipu, Mengira akan Disambut Rakyat Ukraina dengan Bunga
Dampak Positif dan Negatif Konflik Rusia-Ukraina terhadap Indonesia
Ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, turut menimbulkan dampak langsung pada Indonesia.
Terutama dari sisi ekonomi yang sangat dipengaruhi dari bidang ekspor-impor.
Meski begitu, sisi negatif timbul berdampingan dengan sisi positif sebagai efek samping konflik tersebut.
Dilansir Kompas.com, Jumat (25/2/2022), Ukraina rupanya memiliki hubungan dagang yang erat dengan Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina menjadi pengimpor gandum utama ke Indonesia.
Pada tahun 2020 saja, impor gandum Ukraina ke Indonesia mencapai 2,96 juta ton.
Jumlah ini mengalahkan impor dari Argentina sebesar 2,63 juta ton dan Kanada 2,33 juta ton.
Secara keseluruhan, Ukraina memasok lebih darui 20 persen stok gandum ke Indonesia.
Selain gandum, Indonesia juga bergantung pada pasukan besi baja Ukraina.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, menyebutkan perang tersebut akan mempengaruhi stok di pasaran.