Liga 1
Soroti Keputusan Kontroversial, Ketua Komisi X DPR RI Minta PSSI Tindak Tegas Wasit Liga 1
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyoroti sejumlah kinerja wasit Liga 1 2021 yang dianggap kontroversial dan merugikan tim.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
"Tanggal 10 - 14 Februari 2022 lalu kami datangkan asisten wasit untuk tambahan empat orang, rencana nanti digawang ada asisten wasit. Kami masih terkendala alat yang belum datang," ujar kata Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh, Senin (21/2/2022) dikutip dari Tribun Bali.
"Alat di gelang, nanti kalau ada pelanggaran dia bunyi, nanti ada tambahan asisten garis gawang, untuk melihat gol atau tidak, dan lihat pelanggaran di area gawang. Yang krusial di area gawang," jelas Ahmad Riyadh.
Alat itu, merupakan Goal Line Technology (GLT) atau teknologi garis gawang.
GLT sendiri dikembangkan di Inggris oleh Dr Paul Hawkins, yang merupakan insinyur di Roke Manor Research Limited, anak perusahaan Siemens di Romsey, Inggris.
Lebih lanjut, Ahmad menyebut bahwa rencana ini sebenarnya sudah ada sejak lama.
Rencana awalnya adalah asisten wasit dan alat canggih itu sudah mulai bekerja di awal tahun 2021 tepatnya pada 5 Januari.
Namun, pihak AFC yang memberikan pelatihan baru hadir pada tanggal 10 Februari dan kini tinggal menunggu alat tersedia.
"Harusnya seri 4 kemarin sudah mulai, tapi alatnya belum datang, mereka (wasit) juga sudah dilatih, pelatihannya dari AFC datang kasih pelatihan 10 - 14 Februari 2022 di Bali di kumpulimln semua wasit dan asisten wasit," tegasnya.
Selain melakukan penambahan wasit dan menerapkan teknologi canggih, Komite Wasit juga berencana melakukan pembinaan.
Pembinaan itu, dilakukan kepada pihak-pihak yang dirasa keputusannya tidak adil setelah sebelumnya dilakukan evaluasi.
"Komite Wasit PSSI menyadari, bahwa selain permainan sepakbola itu sendiri yang disorot, kepemimpinan wasit pun akan menjadi sorotan," kata Ahmad.
"Maka dengan beberapa keterbatasan pada masa pandemi ini, kami menjalankan program development berkala dengan metode virtual."
Ahmad, juga berjanji bila menemukan kesalahan dalam kinerja wasit, dirinya akan menerapkan sanksi.
Namun, pihaknya juga meminta pengertian bahwa memang tugas wasit adalah berat.
Menurutnya kewajaran bila seorang wasit melakukan kesalahan dan hal itu yang akan dievaluasi.