Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebelum Menyerang Ukraina, Rusia Minta Warga Sipil Pergi dari Rumah
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah meminta kepada warga sipil untuk menjauh dari area konflik sebelum serangan terjadi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pada invasi hari keenam yakni Selasa (1/3/2022), pemerintah Rusia menegaskan sudah meminta agar warga sipil Ukraina segera pergi dari rumah mereka sebelum serangan terjadi.
Peringatan itu ditujukan kepada warga sipil yang berdomisili di Ibu Kota Ukrainya yakni Kiev/Kyiv.
Dikutip dari Sky News, peringatan tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Crazy Rich Rusia Tegaskan Sanksi Ekonomi Tak akan Hentikan Putin Serang Ukraina
Baca juga: Adu Klaim Rusia Vs Ukraina, Putin Sewa Pembunuh Bayaran hingga Ukraina Manfaatkan Napi Pembunuh
Pada Selasa kemarin, Kemenhan Rusia menyatakan akan menarget Pelayanan Keamanan Ukraina dan Pusat Operasi untuk Informasi serta Psikologi.
Pihak Rusia berdalih serangan itu bertujuan untuk menggagalkan serangan informasi ke Rusia.
"Kami meminta kepada warga sipil Ukraina yang dilibatkan oleh nasionalis Ukraina dalam provokasi melawan Rusia, begitu pula dengan penduduk Kiev agar segera meninggalkan rumah mereka," ungkap Kemenhan Rusia.
Sementara itu, sebuah serangan besar dilakukan pasukan militer Rusia pada Selasa (1/3/2022).
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dituding pemerintah Ukraina melakukan kejahatan perang, sebuah roket menghantam bangunan di pusat Kota Kharkiv.
Serangan ini menghancurkan gedung opera, ruang konser, hingga gedung pemerintahan.
Pada video yang beredar tampak aktivitas di sekitar gedung sedang berlangsung normal.
Sejumlah kendaraan tampak lalu lalang seperti biasa.
Dikutip dari BBC.com, tak lama kemudian terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sebuah roket milik Rusia jatuh dari atas dan meledakkan bangunan tersebut.
Seusai ledakan terjadi tampak bangunan yang jadi target Rusia mengalami kerusakan parah.
Kendaraan yang ada di luar turut menjadi korban ledakan tersebut.
Pejabat setempat menyatakan 10 warga Ukraina tewas dalam serangan roket tersebut sedangkan 35 lainnya luka-luka.