Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Adu Klaim Rusia Vs Ukraina, Putin Sewa Pembunuh Bayaran hingga Ukraina Manfaatkan Napi Pembunuh

Sejak konflik pecah pada Kamis (24/2/2022), pemerintah Ukraina dan Rusia memiliki informasinya sendiri-sendiri yang kerap berlawanan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase Twitter Garda Nasional Ukraina @ng_ukraine dan VOLODYMYR BONDARENKO/FACEBOOK
Foto kiri: Batalion Azov di Ukraina melumuri peluru mereka pakai lemak babi untuk melawan pasukan muslim Chechen. dan Foto kanan: Polina, satu dari beberapa anak di bawah umur di Ukraina yang menjadi korban tewas serangan pasukan militer Rusia. Polina ditembak mati bersama orangtuanya oleh agen sabotase Rusia. 

Saat itu Alisa sedang berada di taman kanak-kanak (TK) yang ada di kota kecil bernama Okhtyrka.

Dokter dan tim medis sempat berusaha menyelamatkan nyawa Alisa, namun yang bersangkutan meninggal dunia pada Sabtu (26/2/2022) di rumah sakit.

Gadis lainnya bernama Polina dibunuh saat bersama orangtuanya oleh agen sabotase Rusia.

Polina dan orangtuanya dibunuh saat berada di jalanan di daerah Ibu Kota yakni Kiev/Kyiv.

Sementara itu seorang anak laki-laki tewas ketika serangan Rusia mengenai apartemen tempatnya tingal yang berada di bagian Utara Ukraina.

Ada beberapa warga negara Yunani yang menjadi korban tewas serangan Rusia.

Masyarakat Yunani juga sempat melakukan protes di Kedutaan Besar Rusia untuk Yunani di Atena atas invasi pasukan Rusia.

Namun Kedutaan Besar Rusia tetap bersikeras menegaskan bahwa pasukan Rusia hanya menargetkan pasukan militer dan infrastruktur strategis, bukan warga sipil.

Pemerintahan Rusia justru menyalahkan pasukan Ukraina terkait warga sipil yang jadi korban perang.

Baca juga: Viral Traktor Warga Ukraina Curi Kendaraan Militer Rusia, Perekam Terdengar Tertawa Lepas

6. Ukraina Pakai Napi Pembunuh

Media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.

Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.

Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.

Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.

Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.

"Ini merupakan masalah rumit yang diselesaikan di level tinggi," ujar Siniuk.

Siniuk menyampaikan, satu dari beberapa narapidana yang dilepaskan bernama Sergey Torbin.

Sergey Torbin adalah seorang tentara veteran yang berpartisipasi dalam konflik melawan Republik Donetsk dan Republik Lugansk.

Torbin dipenjara selama enam tahun pada tahun 208 karena aksinya membunuh seorang aktivis kemanusiaan dan anti korupsi bernama Kateryna Handziuk dengan cara disiram air keras.

Torbin kemudian diberikan hak untuk memilih narapidana lainnya sebagai anggota tim pasukan melawan Rusia.

Kemudian narapidana lain yang dibebaskan adalah ekstentara bernama Dmitry Balabukha yang dipenjara selama sembilan tahun karena menikam pria hingga mati di tahun 2018 lalu.

7. Putin Sewa Tentara Bayaran

Pada hari kelima invasi, yakni Senin (28/2/2022), pemerintah Rusia dan Ukraina setuju untuk mengadakan perbincangan terkait kelanjutan konflik mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat melancarkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022) kemarin telah menyatakan tujuannya adalah demiliterisasi dan membantu masyarakat Republik Donbass yang baru-baru ini menyatakan kemerdekaan lepas dari Ukraina.

Namun Putin disebut telah menyewa tentara bayaran untuk menghabisi nyawa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dikutip dari Sky News, info ini didapat dari sebuah sumber yang diwawancarai oleh media asal Inggris, The Times.

Terkait informasi ini, pemerintah Ukraina disebut telah menyadari adanya keberadaan tentara bayaran di negara mereka.

Respons pemerintah Ukraina adalah melaksanakan kebijakan jam malam di Kiev/Kyiv untuk menyisir agen-agen sabotase dari Rusia.

Sementara itu, tentara bayaran yang diperintahkan untuk membunuh Zelensky diketahui didatangkan dari Afrika oleh Grup Wagner, sebuah milisi swasta yang dimiliki oleh rekan dekat Putin.

Sumber yang diwawancarai The Times menyebut pada Januari 2022 lalu, ada 2-4 ribu tentara bayaran yang masuk ke Ukraina.

400 di antaranya datang dari Belarus dan memiliki tujuan ke Kiev.

Para tentara bayaran yang berada di Kiev dijanjikan oleh pemerintah Rusia bonus besar apabila bisa menghabisi nyawa Zelensky dan 23 tokoh lainnya yang menjadi target. (TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyPembunuh Bayaran
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved