Konflik Rusia Vs Ukraina
Hari Keenam Invasi Rusia ke Ukraina, Alun-alun Kota dan Pemukiman Warga di Kharkiv Hancur Total
Misil dan roket Rusia membombardir jantung Kharkiv, kota kedua terbesar di Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Kemarin terjadi penembakan yang sangat intens di daerah pemukiman," kata Maria Avdeeva, pakar keamanan internasional yang saat ini berada di Kharkiv.
"Sebenarnya, ini adalah pertama kalinya Rusia dengan sengaja menargetkan rumah-rumah dengan orang-orang yang tinggal di sana."
"Kami sudah mengalami kekurangan. Kami masih memiliki air, air mengalir di dalam rumah. Tetapi setiap saat Rusia dapat menghantam fasilitas infrastruktur kritis. Sudah ada kekurangan makanan. Jadi, saya pikir hampir tidak ada yang tersisa di toko-toko," imbuhnya.
Hari keenam invasi Rusia ke Ukraina ditandai dengan serangan lanjutan di beberapa front, tetapi kemajuan Rusia dilaporkan telah diperlambat oleh perlawanan Ukraina.
Orang-orang di kota selatan Kherson mengatakan kota itu sekarang telah dikepung, dan walikota Mariupol, sebuah kota pelabuhan juga di selatan Ukraina mengatakan kota itu mengalami penembakan tanpa henti semalaman.
Sementara itu, citra satelit baru menunjukkan konvoi militer Rusia sepanjang 65 km meliuk-liuk menuju ibu kota, Kiev, di mana sirene serangan udara kembali berbunyi pada Selasa pagi.
Konvoi itu termasuk kendaraan lapis baja, tank, artileri dan kendaraan logistik, dan dikatakan berjarak kurang dari 30 km dari Kyiv.
Baca juga: China Menentang Sanksi Global terhadap Rusia, Sebut Ciptakan Masalah Baru pada Krisis Ukraina
Baca juga: Komentar Pengamat Barat soal Rusia yang Tak Mampu Rebut Ibu Kota Ukraina: Mereka Cuma Macan Kertas
Tangisan Pengungsi Ukraina: Ini Seperti Neraka
Pemerintah Polandia mengatakan lebih dari 115.000 pengungsi Ukraina telah mencari perlindungan.
Sebagian besar dari para pengungsi tersebut masuk lewat perbatasan utama Polandia-Ukraina di Medyka.
Para pengunsi membawa cerita kelam mengenai pengalaman mereka menghindar dari perang.
Namun hal ini tak menyurutkan keinginannya untuk kembali ke Ukraina dan berperang jika dibutuhkan.
Dilansir Aljazeera, Minggu (27/2/2022), Badan Perlindungan Pengungsi PBB mengatakan lebih dari 120.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Tetapi bagi sebagian besar pengungsi Ukraina, butuh berhari-hari untuk melarikan diri dari perang.
Helena (49), dari Drohobych di Ukraina barat, menuturkan pengalamannya sembari menyeruput teh dan makan sandwich yang dia terima dari sukarelawan.