Konflik Rusia Vs Ukraina
Viral Warga Ukraina Adang Konvoi Tentara Rusia, Sendirian di Jalan Halangi Kendaraan Militer
Viral sebuah video menampilkan aksi nekat seorang pria warga Ukraina mencoba menghalangi rombongan pasukan militer Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Dalam status tersebut warga Ukraina berjenis kelamin pria berusia 18-60 tahun diharuskan bergabung dengan pasukan militer Ukraina.
Manny melihat bagaimana pasukan militer Ukraina melakukan pemeriksaan menyetop bus dan mobil yang pergi.
"Mereka menarik semua pria berusia 18-60 tahun untuk bergabung dengan pasukan militer Ukraina," ungkap Manny.
"Di suatu tempat, seorang komisaris berteriak 'ucapkan selamat tinggal untuk anak perempuan mu, ibu mu, dan kekasih mu, kamu harus pulang kembali dan melawan Rusia!'".
Manny juga melihat bagaimana seorang perempuan histeris memohon kepada tentara Ukraina ketika suaminya dipaksa untuk ikut bergabung dengan pasukan militer.
Kemudian Manny juga menceritakan bagaimana ada seorang nenek-nenek sendirian membawa barang bawaan begitu banyak pergi berjalan kaki meninggalkan Ukraina.
Saat ini Manny sendiri telah sampai dengan selamat di Polandia.
"Malam terburuk dan terpanjang di seumur hidupku," ujar Manny.
Simak videonya:
Media Rusia Beritakan Ukraina Ditinggal Sendirian
Satu hari telah berlalu sejak Rusia melakukan operasi militer di Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Pada Jumat (25/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencurahkan perasaannya yang merasa dibiarkan sendirian menghadapi Putin dan pasukan Rusia.
Diberitakan oleh media asal Rusia yakni Rusia Today (RT), Zelensky saat ini siap untuk mengambil posisi netral di antara NATO dan Rusia.

Baca juga: Ini Cara AS Serang Putin, Bekukan Aset 1 Triliun Dolar hingga Sengsarakan Keluarga Elite Rusia
Dituliskan bahwa Presiden Ukraina menyebut Kiev saat ini ditinggal sendirian untuk bertahan setelah NATO "takut" untuk memberikan jaminan kepada Ukraina.
Zelensky disebut mungkin membuka ruang untuk negosiasi bersama Rusia guna mengakhiri invasi pasukan Putin.