Konflik Rusia Vs Ukraina
Rakyat Rusia Protes Keras atas Penyerangan Militer Ke Ukraina, Beredar Ajakan Turun ke Jalan
Masyarakat di Moskow, Rusia, menyatakan penolakan atas keputusan Presiden Vladimir Putin menyerang Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat di Moskow, Rusia, menyatakan penolakan atas keputusan Presiden Vladimir Putin menyerang Ukraina.
Suasana mencekam terasa di seantero Moskow setelah kabar invasi Rusia ke Ukraina santer diberitakan.
Alih-alih memberikan dukungan, sejumlah tokoh masyarakat dan warga sipil merasa geram dengan tindakan sepihak pemerintahnya.

Baca juga: Penampakan Invasi Rusia di Ukraina, Serangan Roket hingga Masuknya Rombongan Tank
Baca juga: Cerita WNI di Ukraina saat Rusia Lakukan Penyerangan, Diberi Peta Bunker hingga Dengar Bom Meledak
Dilansir The Guardian, Kamis (24/2/2022), kemarahan dirasakan hampir seluruh elemen masyarakat.
Seorang warga Moskow, Nikita Golubev (30), merasa malu dengan kekerasan yang dilakukan negaranya.
Ditemui di sekitan Jalan Arbat, Guru tersebut justru mempertanyakan keputusan Putin mengobarkan perang.
"Aku merasa malu pada negaraku. Jujur saja, aku sangat terkejut. Perang itu selalu mengerikan. Kami tidak menginginkan ini," tutur Nikita.
"Mengapa kita melakukan hal ini?," imbuhnya.
Suasana semakin terasa kelam di Pusat Kebudayaan Ukraina yang juga berada di sekitar jalan tersebut.
Pengelola lembaga yang enggan disebutkan namanya, menutup Pusat Kebudayaan tersebut hingga waktu yang belum ditentukan.
"Masyarakat dibom saat kita bicara sekarang. Tentu saja kami akan tutup. Apa yang terjadi sebenarnya?," serunya.
Ketika berita invasi menyebar, aktivis di Moskow mulai mengedarkan postingan online yang mengajak masyarakat untuk 'berjalan-jalan' pada Kamis malam, sebuah frasa yang digunakan untuk menggambarkan protes yang telah dilarang sejak awal pandemi.
Namun, tetap menjadi pertanyaan sejauh mana masyarakat Rusia mampu dan bersedia turun ke jalan untuk menunjukkan sikap mereka.
Pasalnya, pemerintah telah mengerahkan kepolisian untuk berjaga di Lapangan Merah dan Lapangan Pushkin, tempat-tempat yang dikenal sebagai tempat protes.
Sementara itu, pihak Ukraina mengklaim bahwa sedikitnya 40 tentara telah tewas dengan lebih banyak warga sipil terluka.
Baca juga: Setelit Rekam Pergerakan Tentara Rusia, 190 Ribu Pasukan Siaga Penuh Invasi Perbatasan Ukraina
Baca juga: Terungkap Penyebab Rusia Serang Ukraina, Konflik Sudah Terjadi sejak 2014