Konflik Rusia Vs Ukraina
Media Rusia Beritakan Ukraina Ditinggal Sendirian seusai NATO Takut Beri Jaminan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato tentang kondisi Ukraina saat ini yang ia rasa sudah ditinggal sendirian menghadapi Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Satu hari telah berlalu sejak Rusia melakukan operasi militer di Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Pada Jumat (25/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencurahkan perasaannya yang merasa dibiarkan sendirian menghadapi Putin dan pasukan Rusia.
Diberitakan oleh media asal Rusia yakni Rusia Today (RT), Zelensky saat ini siap untuk mengambil posisi netral di antara NATO dan Rusia.

Baca juga: Takut Lawan Rusia? Ini Alasan AS Tegaskan Ogah Pakai Militer Hadapi Putin
Baca juga: Ini Cara AS Serang Putin, Bekukan Aset 1 Triliun Dolar hingga Sengsarakan Keluarga Elite Rusia
Dituliskan bahwa Presiden Ukraina menyebut Kiev saat ini ditinggal sendirian untuk bertahan setelah NATO "takut" untuk memberikan jaminan kepada Ukraina.
Zelensky disebut mungkin membuka ruang untuk negosiasi bersama Rusia guna mengakhiri invasi pasukan Putin.
Namun sebelum bernegosiasi, Zelensky ingin agar pihaknya mendapat jaminan keamanan.
Berikut kutipan pidato terbaru Zelensky yang mencurahkan perasaannya kini merasa ditinggal sendirian.
"Saya bertanya kepada mereka (negara-negara barat) apakah kamu bersama kami?" ujar Zelensky.
"Mereka menjawab, mereka bersama kita namun mereka tidak mau menerima kita ke aliansi."
"Saya telah bertanya ke 27 pimpinan negara di Eropa apakah Ukraina akan bisa bergabung bersama NATO, saya tanya langsung ke mereka. Mereka semua takut dan tidak menjawab."
Sementara itu pada Kamis (24/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan pidato yang berisi keinginannya berdamai dengan Rusia.
"Rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina menginginkan perdamaian,” katanya.
Kendati demikian, Zelensky juga menyatakan bahwa jika perdamaian tidak bisa terjadi, maka Ukraina akan melawan agresi Rusia.
"Tetapi jika kami diserang, jika kami menghadapi upaya untuk mengambil negara kami, kebebasan kami, kehidupan kami dan kehidupan anak-anak kami, kami akan membela diri."
"Ketika Anda menyerang kami, Anda akan melihat wajah kami, bukan punggung kami," ujarnya.