Konflik Rusia Vs Ukraina
Tak Tinggal Diam, NATO Ancam Rusia agar Tarik Mundur Pasukan dari Ukraina, Sebut Adanya Konsekuensi
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merilis tanggapan resmi terkait tindakan Rusia menginvasi Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Sekutu NATO akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia. Kami berdiri bersama rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua Sekutu," terang Jens Stoltenberg.
Diketahui, NATO merupakan himpunan militer yang terdiri dari 30 negara di sekitar kawasan Atlantik Utara termasuk Italia, Perancis Amerika Serikat dan Inggris.
Organisasi ini awalnya dibentuk untuk menanggulangi serangan Uni Soviet seusai perang Dunia ke-II.
Meski Uni Soviet kini telah bubar, NATO terus berdiri dan
Ukraina yang awalnya berencana untuk bergabung pada organisasi tersebut, akhirnya menarik diri setelah Rusia menyatakan keberatannya.
Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Berbagai Kota di Ukraina, Para Penduduk Berbondong-bondong Selamatkan Diri
Baca juga: Raungan Suara Sirine Peringatan Serangan Rusia di Kiev Ukraina, Ledakan Terdengar di Sejumlah Lokasi
Pergerakan Pasukan Rusia Terekam Satelit
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pasukannya bersiap untuk melakukan operasi militer pada negara tetangga, Ukraina.
Terlihat dari pantauan satelit, sejumlah pasukan dan peralatan militer mulai digerakkan mendekati Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Disebutkan bahwa Rusia siap melakukan penyerangan malam ini juga.

Dilansir kanal YouTube CBS Evening News, Kamis (24/2/2022), terlihat tangkapan satelit ketika sejumlah kendaraan militer melintasi jalanan bersalju.
Disebutkan bahwa kendaraan tersebut mengangkut pasukan dan peralatan militer Rusia menuju Kiev.
Puluhan kendaraan tersebut berjalan beriringan dan terdiri dari sejumlah truk, mobil dan sejumlah artileri.
Menurut pihak kementerian pertahanan, militer Rusia siap melakukan invasi besar-besaran mulai malam ini, dan menargetkan Kiev sebagai sasaran utama.
Adapun jumlah pasukan Rusia diprediksi mencapai 190 ribu pasukan yang disiagakan di sekitar perbatasan Ukraina.
Menanggapi keputusan militer Rusia, perwakilan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John Kirby, angkat bicara.