Terkini Daerah
5 Fakta Kebakaran Ponpes di Karawang, Tewas Berpelukan hingga Relawan Menangis Lihat Korban
Sebanyak delapan santri meninggal dunia dalam insiden kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot, Karawang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tragedi tragis menimpa para santri di pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Pada Senin (21/2/2022) lalu, terjadi kebakaran besar yang menyebabkan delapan santri meninggal dunia dan beberapa santri lainnya mengalami luka-luka.
Para korban tewas dalam musibah ini diketahui terjebak di dalam lantai dua bangunan ponpes yang difungsikan sebagai asrama.
Dikutip dari TribunJabar.id, berikut ini adalah sejumlah fakta seputar insiden kebakaran Ponpes Miftahul Khoirot:

1. Tewas Berpelukan
Para korban yang saat itu sedang beristirahat diduga gagal kabur menyelamatkan diri ketika kebakaran terjadi.
Semua korban kebakaran ditemukan berkumpul di dua titik, dan beberapa di antara mereka ditemukan dalam kondisi sedang berpelukan.
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, fakta ini disampaikan oleh Gojali (39) selaku warga setempat yang sempat membantu proses evakuasi.
Ketika kebakaran terjadi, santri yang selamat berteriak ketakutan.
"Benar-benar suasana itu tegang, karena kan ketika itu pemadam kebakaran belum datang. Warga sama santri berusaha padamkan api seadanya," ujar Gojali, Selasa (22/2/2022).
Sempat menangis saat melakukan proses evakuasi, Gojali bercerita jasad para korban ditemukan di pojok kamar dan di dekat tembok tak jauh dari tangga menuju keluar.
Di dua titik tersebut, korban ditemukan dalam kondisi menumpuk dan ada yang berpelukan.
"Karena kan posisi tangga ada ditengah-tengah, mungkin mereka kejebak saat mau menyelamatkan diri," ungkap Gojali.
2. Relawan Menangis Lihat Korban
Seorang relawan, M Gojali (39) warga Desa Sumurgede, Karawang, mengaku tak kuasa menahan air mata.