Terkini Daerah
Keluarga Bongkar Kebiasaan Anaknya yang Dituding Maling dan Dianiaya saat Cari Kucing di Bekasi
Seorang remaja di Bekasi jadi korban dituding maling dan dianiaya oleh kelompok orang, padahal saat itu ia keluar mencari kucingnya.
Penulis: Ulfa Larasati
Editor: Rekarinta Vintoko
Kronologi
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno membeberkan kronologi kejadian.
Ia menduga bahwa peristiwa ini merupakan aksi main hakim sendiri.
Sebab sebelum dianiaya, LEH sempat dituding sebagai maling oleh kelompok tersangka.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, dikutip dari TribunJakarta.com pada Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Cekcok saat Ngobrol, Kepala Dinas Pemprov Sultra Sentil Bibir Kadis Diskominfo: Kurang Ajar
Berdasarkan penuturan Edy, mulanya LEH keluar rumah dengan mengendarai motor pada Sabtu (5/2/2022) pukul 23.30 WIB untuk mencari kucingnya yang hilang.
LEH terus mencari kucingnya hingga di luar kawasan komplek perumahaannya.
Kemudian, LEH berpapasan dengan kelompok orang tak dikenal di depan portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ujar Edy.
Di sana LEH dituding sebagai maling.

Baca juga: Update Kasus Kerangkeng Bupati Langkat, Polisi: 6 Orang Ada Tanda Penganiayaan dan Cacat
Edy pun mengungkap sempat terjadi cekcok antara LEH dan kelompok tersangka.
Cekcok tersebut berbuntut panjang, sebab selanjutnya LEH dikejar oleh pelaku.
"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," lanjut Edy.
LEH sempat berusaha melarikan diri. Namun nahas, senjata tajam pelau sempat mengenai bagian kepalanya.
Dengan sisa tenaga yang ada, korban tetap berusaha menyelamatkan diri.
Tetapi usaha LEH harus terhenti lantaran tubuhnya tidak kuat menahan sakit akibat tebasan senjata tajam tersebut.
Sekitar 25 meter dari titik pertama penganiayaan, LEH terjatuh dari motornya.
Tak berhenti di sana, pelaku masih menganiaya LEH.
Akibatnya korban kembali terkena luka akibat benda tajam di bagian lengan kanan.
Kelompok tersangka itu kemudian meninggalkan korban tergeletak begitu saja di samping sepeda motornya.
"Korban meninggal dunia di tempat dan di dekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunaka empat sepeda motor," pungkas Edy.
Pihak Keluarga Ungkap Kebiasaan Korban
Dikutip dari TribunJakarta.com, Abdul Hafidz, orangtua dari LEH menyebut bahwa putranya memang suka keluar rumah pada malam hari.
Namun tujuan LEH keluar bukan untuk main, melainkan untuk membeli makanan ringan.
"Anak saya jam 11 jam 12 malam itu memang suka keluar rumah buat jajan beli susu, roti atau siomay,"
"karena sebelum tidur mungkin ingin ngemil keluar rumah," ungkap Abdul Hafidz, Rabu (9/2/2022).
Abdul Hafidz mendengar bahwa putranya keluar rumah untuk mencari kucing dari petugas sekuriti.
Petugas sekuriti tersebut sempat menanyakan keperluan korban keluar dari kawasan komplek perumahan pada malam hari.
Pada malam kejadian Abdul Hafidz tidak tahu jika LEH keluar malam mengendarai sepeda motor.
Abdul Hafidz pun tak yakin jika anaknya keluar untuk mencari kucing.
Namun ia meyakini bahwa pada malam itu, LEH keluar untuk menemui takdirnya.
"Anak saya memang suka kucing, tapi bagi saya dia keluar rumah untuk menjemput takdirnya," ujarnya. (TribunWow.com/Ulfa Larasati)
Sebagian artikel diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Tewas Diteriaki Maling saat Cari Kucing, Orang Tua Korban: Anak Saya Keluar untuk Jemput Takdirnya
dan Kucing Hilang Nyawa Pemilik Melayang, Tragis Pengeroyokan Salah Sasaran di Tarumajaya Bekasi.