Terkini Daerah
Fakta Terbaru Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat, Bekerja Tak Digaji tapi Diberi Makan
Fakta terbaru terkait kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin, kembali terungkap.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Pengakuan Mantan Tahanan
Alumni penjara pribadi milik Bupati Langkat non aktif Terbit Rencana Perangin Angin, Suparman Perangin Angin diwawancarai Aiman di dalam kerangkeng. (youtube kompastv)
Mantan penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin buka suara.
Ia adalah Suparman Perangin Angin yang kini dipercaya sebagai pengawas kerangkeng milik sang bupati.
Dilansir TribunWow.com, Suparman mengaku tak terima saat Terbit disebut melakukan perbudakan modern.
Ia bahkan mengaku menangis melihat pemberitaan di media yang menyebut Terbit menyiksa para tahanan.
Hal itu diungkapkan Suparman dalam acara AIMAN yang diunggah dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (2/2/2022).
Menurut Suparman, Terbit menjamin kesehatan para tahanan.
"(Kalau ada yang sakit) kita bawa ke klinik yang ada di dekat sini," ujar Suparman.
"Kalau yang namanya demam kan biasa, kalau sudah dimasukkin lagi ke sini (penjara)."
"Pecandu narkoba kalau enggak ditahan, berkeliaran, gimana sembuhnya?," lanjutnya.

Suparman lantas menunjukkan kondisi di dalam kerangkeng manusia di rumah sang bupati.
Baca juga: Eksklusif Tampak Dalam Penjara Pribadi Bupati Langkat, dari WC hingga Tempat Tidur Digerogoti Rayap
Baca juga: Alumni Penjara Pribadi Bupati Langkat Nangis Dengar Berita Negatif: Sebagai Pengawas Saya Bersyukur
Meski terlihat tak begitu luas, kata dia, kerangkeng tersebut bisa memuat paling banyak 50 tahanan.
"Di bawah pun bisa tidur, jadi dilapisi karpet. Maksimal 50 orang," jelasnya.
"Kalau sudah penuh ya tidak terima."
Lebih lanjut, Suparman membantah jika para tahanan dipekerjakan tanpa gaji di kebun kelapa sawit milik Terbit.
Justru, kata Suparman, para tahanan diberi pembinaan sesuai keahlian.
Hal itu pula yang dulu dirasakan Suparman.
"Dia dibina berdasarkan keahlian mereka. Misalkan dia dulu punya bengkel, kalau memang memungkinkan ya diberi keahlian," jelasnya.
"Saya dulu sekolah di akademi perawat, lantaran jahat orangtua tidak sanggup lagi." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 7 TEMUAN Tim PBSU terkait Manusia Dikerangkeng di Penjara Khusus Bupati Langkat Nonaktif