Terkini Daerah
Kecelakaan Maut di Balikpapan Tewaskan 5 Orang, Kenapa Sopir Truk Tak Banting Setir saat Rem Blong?
Kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak Kota Balikpapan, Jumat (21/1/2022), diduga disebabkan karena truk tronton mengalami rem blong.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak Kota Balikpapan, Jumat (21/1/2022), diduga disebabkan karena truk tronton mengalami rem blong.
Akibatnya, truk bermuatan 20 ton kapur pembersih air itu langsung menabrak enam mobil dan 14 sepeda motor di depannya.
Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, tampak truk tronton tersebut melaju lurus hingga sejauh kurang lebih 100 meter.
Lantas muncul pertanyaan, kenapa sang sopir tak banting setir untuk menghindari tabrakan beruntun?
Pertanyaan tersebut muncul karena sebelah kiri ada jalur kosong dan pepohonan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Warganet Ramai Tulis Keluhan, Ternyata Bukan Kali Pertama Terjadi
Baca juga: Kronologi 5 Orang Tewas Tertabrak Truk Tronton yang Langgar Lalu Lintas di Balikpapan
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan sulit mengambil keputusan dalam kondisi genting.
Sang sopir bisa saja panik dan tak kuasa mengendalikan lajur kendaraan saat mengalami rem blong.
"Ini agak susah karena berhubungan dengan jam terbang," ujar Sony, dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/1/2022).
"Kalau pengemudi yang jam terbangnya tinggi dia bisa mengambil tindakan atau keputusan yang paling tidak tingkat kerugiannya kecil."
Sony kemudian menjelaskan kemungkinan alasan sopir memilih mengendarai kendaraan secara lurus meski melihat banyak mobil dan motor di depannya.
Disebutnya, sopir kemungkinan besar berniat menyelamatkan nyawanya sendiri.
"Ada asumsi begini, ketika dia tidak memiliki jam terbang banyak dia akan berpikir untuk mengamankan dirinya," katanya.
"Ada pohon ada kendaraan, pikirannya kalau nabrak pohon fatal pasti, kalau kendaraan tidak fatal. Karena kendaraan akan kalah dan bergeser."
"Di sini saya bisa bilang pentingnya jam terbang yang tidak sedikit. Karena dia tidak berpikir keselamatan orang lain."