Terkini Nasional
Muncul Kecaman hingga Baliho, Arteria Dahlan Anggap Pernyataannya soal Bahasa Sunda Dipelintir
Menanggapi itu, Arteria Dahlan menyebut hal itu disebabkan karena pernyataannya dipelintir.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Sunda khususnya di Jawa Barat memberikan reaksi keras terhadap pernyataan Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda saat forum rapat.
Menanggapi itu, Arteria Dahlan menyebut hal itu disebabkan karena pernyataannya dipelintir.
"Saya bicara 15 menit lebih, banyak hal yang kita bicarakan, tapi memang yang highligt isunya, dipelintir istilah saya, seolah-olah menggunakan bahasa Sunda adalah sebuah kejahatan," kata dia dalam tayangan di YouTube TV One, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Pilih Dilaporkan Ridwan Kamil ke MKD ketimbang Minta Maaf, Arteria Dahlan: Tidak Ada Sunda Empire
Baca juga: Arteria Dahlan Ungkap Alasan di Balik Pernyataannya, yang Keberatan Dipersilakan Lapor ke MKD
Hal itu, kata dia, terjadi ketika Komisi III DPR RI rapat bersama dengan kejaksaan yang menghadirkan Jaksa Agung dan Kepala Kejaksaan Tinggi.
Arteria Dahlan menegaskan bahwa tidak ada maksud dirinya untuk merendahkan orang Sunda apalagi menyebut bahwa menggunakan bahasa Sunda sebagai kejahatan.
"Sekitar saya ini orang Sunda semua, ngga mungkin kami mendiskreditkan orang Sunda. Kok tiba-tiba bisa dipelintir seperti itu," kata Arteria dahlan.
Dirinya juga menyinggung pernyataan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dianggap tidak memahami apa yang dia maksud.
"Yang saya sedih ya Kang Emil (Ridwan Kamil), Kang Uu (UU Ruzhanul Ulum) malah ngomongnya begitu, padahal saya sama beliau sangat hormat, sangat respect," katanya.
Disebutkan bahwa pernyataan itu keluar dari Arteria Dahlan ketika di dalam forum resmi yang dihadiri para jaksa, ada Kajati yang berbicara dengan Jaksa Agung dengan menggunakan bahasa Sunda.
Hal itu dinilai mempertontonkan kedekatan dan bisa membuat anggapan di dalam kejaksaan bahwa orang Sunda memiliki tempat spesial di kejaksaan.
Padahal, dirinya mengetahui bahwa kejaksaan telah berusaha untuk memperbaiki tata kelola kejaksaan dari anggapan itu.
Baca juga: Ngaku Siap jika Ada Warga Laporkan Arteria Dahlan soal Kajati Berbahasa Sunda, Ini Kata Polda Jabar
Terutama untuk penempatan sumber daya manusia di dalam posisi-posisi yang strategis.
"Tidak ada lagi namanya Sunda Empire," seperti bahasa Arteria Dahlan.
Hal itu yang kemudian membuat Arteria tidak ingin ada yang mempertontonkan kedekatan daerahnya.
"Ini bukan kepada bahwahan, kalau kepada bawahan kajati, kajari, saya acungkan jempol, itu namanya kearifan lokal, itu namanya merakyat," ujar dia.
Arteria Dahlam mengklaim bahwa hal ini telah menjadi pembicaraan di internal kejaksaan dan menjadi aspirasi dari pihak kejaksaan itu sendiri.