Terkini Daerah
Detik-detik Pria Habisi Nyawa Janda Hamil 3 Bulan di Aceh Timur, Terungkap Motif Asmara di Baliknya
MJ (58), warga Dusun Rukun, Desa Seuneubok Pangou, Kecamatan Benda Alam, Aceh Timur, tega menghabisi seorang janda bernama Asrawati (35).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
1. Kronologi Kejadian
Ilustrasi - MJ (58), warga Dusun Rukun, Desa Seuneubok Pangou, Kecamatan Benda Alam, Aceh Timur, tega menghabisi seorang janda bernama Asrawati (35).
Kasus ini bermula dari penemuan jasad korban di Hutan Gampong Seuneubok Bayu, Banda Alam, Jumat (14/1/2022) pagi.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dinyatakan menghilang sejak Kamis (13/1/2022).
Terakhir, korban pamit mencari kayu bakar.
Keluarga pun mencari korban dibantu sejumlah warga.
Hingga akhirnya warga menemuan jasad korban di hutan yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
Seusai menemukan jasad korban, warga melapor ke Polsek Banda Alam.
Baca juga: Sosok Kakek di Minahasa Didakwa Bunuh Sapi Warga Pakai Perangkap, Jaksa: Berharap Ada Happy Ending
Baca juga: 5 Fakta Suami Bunuh Istri di Semarang, Minta Korban Bersumpah Pakai Quran hingga Kesal Disuruh Kerja
Polisi pun bergerak cepat dengan melakukan visum jasad korban dan mencari keberadaan pelaku.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap pembunuhan itu dipicu masalah asmara.
Pelaku disebutnya enggan bertanggungjawab atas janin yang dikandung korban.
"Korban meminta pertanggungjawaban kepada pelaku sehingga terjadinya pertemuan yang berujung cekcok,” tuturnya.
“Pelaku takut hubungan gelap keduanya diketahui dan menyimpan aib sehingga pelaku melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban."
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana Sub Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun, pidana mati atau seumur hidup. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari SerambiNews.com dengan judul Asrawati Dibunuh Pasangan Gelapnya Secara Kejam, Saluran Pernafasan & Tenggorokan Sampai Putus, dan Pria Ini Tega Bunuh Janda Hamil 3 Bulan Gara-gara Diminta Tanggung Jawab, Korban Dieksekusi di Hutan