Terkini Daerah
Kasus Viral Pria Tendang Sajen di Gunung Semeru Bisa Berakhir Damai, Kapolri Buka Suara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menanggapi soal kasus viral pria berinisial HF menendang sesajen di lokasi erupsi Semeru.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kapolri Buka Suara
Tangkapan layar warga yang membuang makanan yang ditempatkan di daerah Gunung Semeru Lumajang.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak menutup kemungkinan kasus ini bisa selesai lewat restorative justice.
Listyo memastikan pelaku akan diproses secara adil.
"Ada mekanisme yang nanti akan kita lihat," ujar Listyo, Senin (17/1/2022).
"Apakah ini menjadi salah satu kasus yang harus diproses lanjut, ataukah ini masuk posisi kasus yang bisa di-restorative Justice," jelasnya.
Pengacara HF, Moh Habib Al Qutbhi meminta kepolisian mengusut pihak yang menyebarkan video tersebut.
Ia mengatakan HF awalnya hanya membagikan video itu ke grup WhatsApp yang dikelolanya.
Nama grup WhatsApp tersebut adalah Kajian Ibu-ibu.
Menurutnya, HF awalnya berniat memberikan edukasi pada peserta grup WhatsApp tersebut bahwa sesajen tak sesuai dengan keyakinan mereka.
"Dia menyebarkan mengupload ke grup pada kajian ini adalah untuk tujuannya edukasi," katanya, dikutip dari TribunJatim.com, Jumat (14/1/2022).
"Namanya, kajian untuk ibu-ibu. Bahwa semacam ini, menurut keterangan dia (HF) tidak dibenarkan."
"Tidak dibenarkan secara agama-lah, sesuai dengan apa yang diketahui oleh HF."
Anehnya, kata Quthbi, video yang seharusnya menjadi konsumsi pribadi tiba-tiba beredar luas di media sosial.
Karena itu, pihaknya meminta kepolisian mengusut sosok yang menyebarkan video itu ke media sosial.
"Kalau di grup udah jelas untuk kajian. Tapi kalau di publik untuk diketahui oleh umum, ini siapa," ungkap Quthbi.
"Ini yang dimaksud oleh ITE, kan disitulah pemahaman kami, oleh PH. Yang mendistribusikan siapa. Kok enggak ketemu."
Menurut Quthbi, HF selama ini merupakan pengajar ilmu agama di sejumlah daerah di DIY.
"Karena dia adalah bisa, punya pemahaman agama yang lebih dari saya, kurang lebih seperti itu, memberikan kajian ke ibu-ibu."
"Karena dia juga sebagai ustaz-lah. Untuk ngajar TPA dan sebagainya. Yang saya ketahui seperti itu, dan dapat informasi di tempat tinggal HF di Banguntapan," tandasnya.
Ucapan Pelaku di Video
Dalam video yang viral itu, nampak pelaku menggunakan baju dengan rompi warna hitam serta celana berbentuk sarung.
Pria misterius itu kemudian mengucapkan sebuah pesan ke arah kamera sebelum akhirnya membuang sajen yang ia temukan.
“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan azabnya,” kata lelaki dalam video tersebut.
Nampak dua buah sajen yang ada di video ia buang dan ia tendang.
Total ada tiga sajen di dua lokasi berbeda yang dirusak oleh pelaku.
Diketahui, sesajen yang dibuang itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Lokasinya ada di dua titik, yaitu di pura dan sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.
Khotib selaku warga setempat menyebut apa yang dilakukan oleh pelaku telah melukai hati penduduk.
"Ngawur itu bisa memperpecah kerukunan umat beragama. Apalagi dia juga nyebut kalau sesajen ini penyebab Semeru erupsi," ujarnya.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang Muhammad Muslim menyesalkan adanya tindakan dalam video tersebut.
Muslim menjelaskan, apa yang dilakukan pelaku dapat membuat keruh kondisi di tengah warga yang baru saja terkena musibah.
“Artinya ada tindakan kesengajaan dari dia untuk menimbulkan hal-hal yang tidak kondusif di Lumajang,” papar dia.
Sementara ini Muslim menduga, perusakan sajen itu terjadi di bangunan milik umat penganut agama Hindu.
(Tribunwow.com/Anung/Tami)
Artikel ini diolah dari Tribun Jatim yang berjudul Video Pria Tendang Sesajen di Semeru Disebut untuk Internal, Pengacara Minta Polisi Usut Penyebar dan Surya.co.id yang berjudul Tak Menyangka Videonya Viral di Media Sosial, Penendang Sesajen di Gunung Semeru Minta Maaf
