Vanessa Angel dan Suami Meninggal Dunia
Tunda Perbaiki Makam Vanessa Angel karena Doddy Sudrajat, Ibu Bibi: Tahu-tahunya Panjang Banget
Mertua Vanessa Angel, yakni Faisal dan Dewi Zuhriati berniat memperbagus makam anaknya Bibi Andriansyah serta menantunya.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Atri Wahyu Mukti
Pun mengenai isu penyitaan rumah baru Gala sebagai hasil donasi yang pernah disebut Doddy dan pengacaranya, Djamaludin Koedoeboen, dinilai terlalu berlebihan.
"Saya kira penggunaan istilah disita dan menyita itu sedikit berlebihan ya," kata Salahuddin Yahya.
"Karena kita sedang membicarakan tentang harta anak yatim piatu, maka soal sita menyita itu saya kira prosesnya panjang."
Salahuddin Yahya mengakui bahwa dalam perundangan, ada konsekuensi pidana dan administrasi pada penggalangan dana atau barang yang tak berizin.

Baca juga: Tegas Menolak Tuntutan Doddy Sudrajat soal Gala Anak Vanessa Angel, Pihak Faisal: Kontradiktif
Baca juga: Cibir Doddy yang Gugat Donasi Gala Anak Vanessa Angel, Pengacara: Sudah Gak Nyumbang, Bikin Gaduh
Namun, perkara tersebut harus memenuhi unsur pidana yang perlu didiskusikan dengan pihak Bareskrim dan Kejaksaan.
Sementara mengenai masalah donasi Gala, Kemensos menilai adanya ketidaktahuan soal perizinan tersebut.
Karenanya, pihaknya hanya memberitahu Marissya Icha mengenai proses yang harus dilakukan.
"Peta masalahnya itu tidak di persoalan sita-menyitanya, ini ada yang tidak tahu bahwa ternyata mengumpulkan uang atau barang, sekalipun donasinya untuk anak yatim harus berizin Kemensos," terang Salahuddin Yahya.
"Ketika kita beritahu, dia kooperatif dan mau melaksanakan apa yang mesti diperbaiki, ya kita pandu."
Karenanya, ia menyarankan agar istilah penyitaan itu tak lagi digunakan karena bisa melukai psikis Gala.
Selain itu, kata-kata tersebut justru makin memperuncing masalah dan menjauhkan pihak yang berseteru dari jalur perdamaian.
"Saya kira soal sita menyita itu agak berlebihan ya, saya kira ini cenderung menciptakan kekerasan psikis pada masa depannya si anak yatim ini," tutur Salahuddin Yahya.
"Saya kira kita jangan terlalu banyak menggunakan kosa kata itu, itu tidak menyejukkan, itu membangun jarak untuk rekonsiliasi pada pihak-pihak yang tidak sepaham pada peristiwa ini."(TribunWow.com)