Terkini Daerah
Suami Istri di Pemalang Disebut 2 Kali Simpan Jasad Anaknya di Rumah, Camat: Belajar dari Pengalaman
Camat Moga, Umroni, menyebut bahwa sebelumnya hal itu pernah dilakukan ketika anak keduanya meninggal.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Suami istri, R (38) dan P (36) yang ketahuan menyimpan jasad anaknya di Desa Plakaran, Moga, Kabupaten, Pemalang, Jawa Tengah disebut sudah kali kedua melakukan aksinya.
Camat Moga, Umroni, menyebut bahwa sebelumnya hal itu pernah dilakukan ketika anak keduanya meninggal.
Namun, saat itu bisa segera terungkap karena warga bisa mencium bau busuk yang timbul dari jasad anak P dan R.
Baca juga: Kronologi Orangtua di Pemalang 2,5 Bulan Simpan Jasad Anak di Rumah, Yakin Mayat akan Hidup Lagi
Baca juga: 2,5 Bulan Simpan Jenazah Anak di Kamar, Suami Istri di Pemalang Diduga Pakai Obat untuk Samarkan Bau
"Ini adalah kali kedua dilakukan keluarga ini, sebelumnya pernah ketahuan warga," katanya dalam kanal YouTube tvOneNews, Kamis (13/1/2022).
Karena itu, dirinya menyebut bahwa P dan R sudah belajar dari pengalaman di masa lalu.
Pasalnya, kali ini warga sama sekali tak mencium bau menyengat meski sudah hampir 3 bulan disimpan di dalam kamar.
"Yang kedua ini tampaknya ada upaya keluarga korban untuk memberi obat supaya tidak tercium," ungkapnya.
Saat itu, jasad yang merupakan adik korban hanya dibiarkan begitu saja.
Warga yang tak tahan dengan bau busuk lalu memaksa R dan P untuk memakamkan anaknya yang sudah tak bernyawa itu.
"Jadi adiknya sebelumnya telah meninggal dan selama seminggu jenazahnya dibiarkan," katanya.
Baca juga: Hampir 3 Bulan Baringkan Jasad Anak di Kamar, Keluarga di Pemalang Sudah 2 kali Simpan Jenazah
"Tapi kemudian jenazah tersebut memunculkan bau sehingga mendesak masyarakat untuk memakamkan."
Umroni sendiri mendapat laporan jika keluarga P dan R merupakan keluarga yang tertutup.
Bahkan, dia menduga bahwa R dan P memiliki keyakinan menyimpang setelah melihat ini semua.
Suami istri itu dianggap percaya bahwa anaknya akan hidup kembali.
"Keyakinan ini muncul karena yang bersangkutan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar, keluarganya tertutup."
"Sehingga masyarakat jarang berkomunikasi, datang ke rumahnya, dan sebagainya," tandasnya.
Ajak Ustaz untuk Negosiasi
Pihak kepolisian sendiri masih mendalami terkait kasus penyimpanan jasad oleh orangtuanya ini.
Belum diketahui secara pasti apakah karena trauma atau masalah keyakinan.
Namun, Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto menyebut berhasil meyakinkan orangtua itu untuk memakamkan jasad anaknya.
Dirinya bahkan mengajak uztaz untuk memberikan pemahaman dan bernegosiasi dengan keluarga.
"Setelah dilakukan negosiasi, pendekatan secara agama bersama dengan tokoh agama dan masyarakat. Akhirnya bisa dilakukan pemakaman secara syariat islam," kata Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto.
Kondisi rumah pelaku diketahui terpencil jauh dari tetangga, sehingga warga tak menyadari jika R dan P menyimpan jasad anak mereka.
Kapolres Pemalang, AKBP Ari Wibowo mengatakan, pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) seusai menerima laporan dari perangkat desa.
"Akhirnya beranjak dari laporan masyarakat, gerak cepat dilakukan oleh Kapolsek," ujar AKBP Ari, dikutip dari tvonenews, Rabu (12/1/2022).
AKBP Ari mengatakan, jasad anak pelaku juga sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Korban dipastikan meninggal karena penyakit TB Paru.
"Baru diketahui oleh perangkat desa, dan detik itu juga langsung dilaporkan ke polsek," pungkas AKBP Ari.
Uztaz Zaenuri, orang yang ikut dalam negosiasi dengan keluarga R dan P menyebut mereka sempat enggan memakamkan jenazah anaknya.
Dia, bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut dan sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan.
"Cukup lama dalam negosiasi dengan keluarga, ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan bahwa sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukanya," kata Ustadz Zaenuri.
Korban kemudian langsung dimakamkan di tempat pemakaman keuarga yang berada di samping rumah.
Simak videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com yang berjudul Simpan Mayat Dua Bulan, Orang Tua Berharap Anaknya Hidup Kembali dan Tribun Jateng yang berjudul Warga Pemalang Simpan Mayat Bocah Perempuan Berbulan-bulan, Tidak Berbau, Yakin Masih Hidup